Hai Bos, Ubahlah 5 Kebiasaan Buruk di Kantor Berikut Ini – Anda adalah ibarat raja di tempat kerja yang berkuasa mengatur anak buah Anda.

Namun terkadang, tanpa Anda sadari selama ini Anda mungkin telah melakukan hal yang kurang tepat. Karena sudah terbiasa, Anda pun menganggap hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan.

Baca Juga: Lakukan 4 Kebiasaan Orang Jenius Ini Agar Anda Lebih Sukses

Toh Anda juga adalah bos, sehingga Anda merasa bebas berlaku seperti apa. Padahal, seharusnya Anda bisa menjaga sikap Anda sebagai pemimpin.

Nah, berikut beberapa contoh kebiasaan buruk di tempat kerja yang harus Anda ubah sekarang.

Baca Juga: Tanpa Disadari, 5 Hal Ini Menimbulkan Masalah dalam Bisnis


5 Kebiasaan Buruk di Kantor yang Harus Anda Ubah

1Jam Karet

tips agar anda selalu datang tepat waktu

Jadwal Anda memang sangat padat. Karyawan Anda mungkin dapat memaklumi keterlambatan Anda dalam berbagai kesempatan.

Misalnya, Anda telat datang ke rapat internal di kantor. Jadinya, tim Anda harus menunggu kehadiran Anda baru bisa memulai rapat.

Kebiasaan jam karet tersebut terkadang memang sulit dihindari disaat Anda sedang banyak urusan. Namun, hal ini tetaplah harus dihindari, meskipun Anda adalah seorang bos.

Baca Juga: 24 Jam Sehari Tidak Cukup? Lakukan 7 Tips Manajemen Waktu Ini

2Tidak Ramah

hal yang dapat menjadi penghambat kesuksesan

Sebagai bos, mungkin Anda merasa tak perlu terlalu akrab dengan bawahan Anda. Anda tidak suka bersosialisasi dengan mereka dan hanya berbicara masalah pekerjaan saja.

Saat jam makan siang, Anda berada di meja kerja Anda. Anda tidak mencoba menggunakan waktu istirahat untuk bercengkerama dengan karyawan Anda. Anda tidak ramah di lingkungan kerja Anda sendiri.

Padahal, akan lebih baik jika Anda mau sesekali menyempatkan diri untuk berbaur dengan yang lain. Cairkan suasana agar hubungan Anda dengan karyawan bisa terjalin lebih baik.

Baca Juga: 3 Hal yang Jangan Diucapkan Jika Anda Ingin Sukses

3Sering Lembur

kebiasaan di malam hari yang dilakukan pebisnis sukses

Kerja keras itu harus agar mendapatkan hasil yang maksimal. Namun, jika hampir setiap hari lembur, maka ada yang salah dengan sistem kerja Anda.

Ingat, hidup Anda bukan hanya di kantor. Anda punya kehidupan personal. Anda punya keluarga, pasangan, dan sahabat yang membutuhkan waktu Anda.

Begitu pula karyawan Anda. Mereka punya kehidupan personal yang perlu diperhatikan. Namun, jika harus lembur terus, maka waktu pribadi menjadi nyaris tak ada.

Maka dari itu, kebiasaan lembur ini harus jadi perhatian. Atur waktu kerja dengan lebih bijaksana, sehingga Anda bisa menjaga keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan.

Baca Juga: 6 Cara Sederhana Menghilangkan Rasa Bosan Saat Bekerja

4Pilih Kasih

cara mengetahui apakah karyawan anda adalah orang yang dapat dipercaya

Tak dapat dipungkiri, pasti ada satu atau dua orang karyawan terbaik yang dapat mengambil hati Anda. Anda sangat senang memberikan tugas kepadanya. Bahkan saat karyawan tersebut berbuat salah, Anda malah membelanya.

Namun, sikap pilih kasih ini adalah kebiasaan buruk di kantor yang mungkin tak Anda sadari. Akan tetapi karyawan lain akan mengamati, sehingga menimbulkan kecemburuan di tempat kerja.

Padahal, Anda haruslah bisa bersikap adil terhadap setiap karyawan. Oleh sebab itu, hindarilah keberpihakan yang tidak profesional.

Baca Juga: Perhatikan Inilah 8 Tipe Karyawan yang Anda Butuhkan di Perusahaan

5Jarang Memberi Apresiasi

pemimpin dan karyawan senior yang lebih tua
gambar: moneycrashers.com

Siapa sih yang tidak senang jika diberikan apresiasi? Karyawan Anda pasti akan semakin termotivasi jika Anda suka mengapresiasi pekerjaannya.

Maka dari itu, jangan cuma pandai memerintah dan mengkritisi. Tunjukkan juga bahwa Anda menghargai kerja keras karyawan. Mereka pasti akan semangat dan menaruh respek yang lebih pada Anda.

Baca Juga: Tak Hanya Soal Gaji, 5 Hal Ini Mempengaruhi Kenyamanan Kerja Karyawan


Nah, itulah beberapa kebiasaan buruk di kantor yang mungkin tidak Anda sadari sebagai bos. Mulai sekarang perhatikan cara Anda memimpin, sehingga Anda dapat menjadi bos yang disegani sekaligus disenangi.