Mengenal Perbedaan Utang Baik dan Utang Buruk – Banyak orang berutang karena sedang memiliki masalah keuangan. Dalam keadaan mendesak, orang terpaksa berutang dengan berbagai cara. Ada yang meminjam uang dengan saudara, teman, bank, hingga rentenir.

Termasuk juga dengan penggunaan kartu kredit, membuat banyak orang jadi terbiasa dengan utang. Belanja memang jadi lebih gampang, tapi cicilan kartu kredit tersebut bisa menjerat jika Anda tidak pandai mengelola keuangan.

Baca Juga: Lakukan 7 Hal Ini Agar Kondisi Keuangan Tetap Stabil

Namun, walaupun utang identik dengan hal yang harus dihindari, tidak selamanya utang itu buruk. Ada juga kok utang yang baik dan boleh saja dilakukan.

Nah, berikut perbedaan utang yang baik dan utang yang buruk.


Utang Baik vs. Utang Buruk

Utang Baik

Utang yang tergolong baik adalah jenis utang yang membantu Anda untuk memiliki barang yang nilainya dapat terus meningkat. Utang yang baik biasanya akan memberikan manfaat bagi hidup Anda untuk waktu lama.

Contoh, utang untuk mencicil rumah secara KPR. Membeli rumah secara tunai tentu sulit karena harganya yang tinggi. Namun, dengan kredit, Anda bisa segera memiliki rumah dan keuntungannya harga rumah akan terus naik dari waktu ke waktu.

Selain itu, utang untuk menjalankan bisnis juga termasuk utang yang baik. Bisnis dapat menghasilkan laba sehingga kredit modal usaha dianggap sebagai utang yang produktif.

Jika bisnis Anda lancar, untungnya bisa lebih besar daripada pengeluaran. Anda pun dapat menutupi cicilan dan menambah penghasilan. Namun, tentu saja bisnis yang dijalankan haruslah yang berpotensi agar bisa berhasil.

Baca Juga: 3 Cara Penghematan Modal Saat Membuka Toko Offline

Utang Buruk

Utang buruk adalah jenis utang untuk membeli barang yang nilainya cenderung terus menurun dan hanya akan memberikan manfaat sementara. Seperti utang untuk membeli barang-barang keinginan yang tidak penting.

Utang tersebut disebut utang konsumtif. Contohnya, penggunaan kartu kredit untuk berbelanja barang-barang yang bukan termasuk kebutuhan. Gaya hidup yang penuh gengsi membuat banyak orang membeli sesuatu yang mahal tapi diluar kemampuannya.

Akibatnya, utang menumpuk dan kesulitan untuk melunasinya. Mau tak mau, harus gali lubang tutup lubang untuk membayar pinjaman karena utang yang satu malah menyebabkan orang memiliki utang lainnya.

Maka dari itu, Anda harus lebih bijak dalam berutang dan gunakan kartu kredit sesuai porsinya. Jika tidak, Anda bisa menghadapi masalah besar di kemudian hari karena tidak mampu membayar tagihan.

Baca Juga: 4 Investasi Minim Risiko Buat Investor Pemula yang Mau Kaya


Nah, itulah perbedaan utang baik dan utang buruk. Jadi, apakah hutang yang Anda miliki saat ini termasuk utang yang baik atau buruk? Coba evaluasi utang-utang Anda. Pastikan Anda lebih berhati-hati dalam mengelola finansial Anda.