Apa Itu Manajemen Modal Kerja?
Manajemen modal kerja merupakan suatu strategi untuk menjaga keseimbangan antara aset lancar dan kewajiban lancar.
Manajemen ini meliputi pengelolaan aset lancar, yakni arus kas, persediaan, dan utang piutang perusahaan.
Agar lebih memahaminya, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Daftar Isi
Peran Manajemen Modal Kerja
Pengelolaan modal dalam bisnis memiliki peran yang sangat penting dalam suatu usaha yang sedang kamu jalankan. Karena setiap keputusan dari kegiatan pengelolaan akan berdampak secara langsung terhadap peningkatan laba, resiko, penjualan, hingga harga saham pada perusahaan kamu.
Ini pun secara langsung juga akan berkesinambungan dengan tingkat penjualan dan dana yang perusahaan butuhkan untuk biaya aktiva lancar.
Konsep Manajemen Modal Kerja
Ada 3 jenis konsep dalam manajemen modal. Berikut ini penjelasan mengenai konsep-konsep tersebut yang penting untuk kamu ketahui:
1. Konsep Fungsional
Manajemen modal kerja dengan konsep fungsional ini maksudnya dana yang tertanam sebagai modal dan dana yang keluar memiliki fungsi untuk mendapatkan keuntungan bagi suatu bisnis.
Konsepnya, yaitu sebagian dana untuk menghasilkan pendapatan pada periode akuntansi tersebut (current income), kemudian sebagiannya untuk hal lain.
Sebagian dana tersebut bertujuan untuk menghasilkan pendapatan pada periode akuntansi selanjutnya atau future income. Sebagai contoh, sebuah bisnis sepatu melakukan penanaman modal sebagian dana pada obligasi pemerintah.
Nah, lalu dana tersebut menghasilkan current income dalam bentuk bunga. Namun, bisnis sepatu didirikan bukan untuk melakukan investasi bukan? Melainkan untuk menjual sepatu.
Jadi, dana yang ada pada obligasi ini bisa perusahaan investasikan dalam bisnis tekstil atau sejenisnya yang berhubungan dengan sepatu. Hal ini tentunya sebagai bentuk pengembangan bisnis dengan cara membeli bahan baku baru tersebut.
2. Konsep Kuantitatif
Selanjutnya, yaitu konsep kuantitatif yang berhubungan dengan jumlah dana yang ada di dalam unsur aktiva lancar. Pada aktiva lancar, terdapat dana yang bisa berputar kembali dalam waktu yang relatif pendek dan bisa kembali dalam bentuk semula.
Dengan kata lain, konsep kuantitatif pada manajemen modal kerja meliputi keseluruhan jumlah dana yang ada pada unsur aktiva lancar. Unsur-unsur tersebut antara lain kas, surat berharga, piutang dagang, piutang pendapatan, dan masih banyak lagi.
3. Konsep Kualitatif
Pada konsep ini, modal kerja berhubungan dengan jumlah utang yang pembayarannya harus segera perusahaan lakukan. Adapun konsep ini hanya berhubungan dengan jumlah aktiva lancar, jadi sebagian aktiva lancar harus tersedia untuk membiayai kewajiban finansial perusahaan.
Dalam pembayaran ini, benar-benar hanya untuk finansial dan tidak boleh untuk membiayai operasional. Hal ini bertujuan untuk menjaga likuiditas perusahaan, dimana perusahaan bisa memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Faktor Penyebab Perubahan Modal Kerja
Proses perhitungan yang tepat dalam modal kerja agar proses manajemen bisa berjalan dengan baik mutlak perusahaan butuhkan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir masalah akibat modal yang kurang atau lebih.
Dalam hal ini, modal bisa mengalami peningkatan dan penurunan, tergantung dari tiap aset lancar yang ada. Namun, pada umumnya perubahan modal biasanya terjadi karena adanya perubahan penjualan. Sebagai contoh, jika terjadi peningkatan penjualan, maka modal kerja akan menjadi besar.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini hal-hal yang menjadi penyebab terjadi perubahan modal:
- Jumlah operasi pokok atau penjualan, dimana semakin besar tingkat operasi pokok atau penjualan, maka kebutuhan modal bisnis juga akan semakin besar, begitu juga sebaliknya.
- Perputaran modal kerja, dimana jika perputaran modal kerja semakin cepat, maka jumlah modal yang kamu butuhkan juga akan semakin besar, begitupun sebaliknya.
Cara Menghitung Modal Kerja
Karena adanya kemungkinan modal mengalami perubahan, kamu perlu tahu cara menghitung modal kerja agar proses manajemen modal kerja bisa berjalan dengan lancar. Adapun cara menghitung kebutuhan modal kerja pada manajemen keuangan dalam bisnis ada dua cara, yaitu:
1. Metode Saldo Rata-rata
Proses perhitungan dengan metode ini, yaitu dengan membagi penjualan bersih dengan perputaran modal kerja, rumusnya kurang lebih sebagai berikut:
Modal Kerja = Penjualan bersih : Perputaran modal |
Sebelum menghitung modal kerja, kamu perlu mengetahui nilai penjualan bersih dan nilai perputaran modal. Nilai penjualan bersih bisa kamu dapatkan dari rumus berikut ini:
Penjualan Bersih = Penjualan – Diskon – Retur |
Sedangkan untuk memperoleh nilai perputaran modal, kamu harus menggunakan rumus berikut ini:
Perputaran Modal= Penjualan:(Aktiva lancar-Hutang lancar) |
Contohnya, PT Jaya memiliki nilai penjualan kotor sebesar Rp10.000.000,00. Kemudian, nilai diskon penjualan sebesar Rp1.000.000,00 dan retur penjualan senilai Rp200.000,00. Selain itu, nilai aktiva lancar PT Jaya sebesar Rp3.000.000,00 dan hutang lancar Rp1.000.000,00.
Maka, modal kerja PT Jaya, yaitu:
Penjualan Bersih= Rp10.000.000,00-Rp1.000.000,00-Rp200.000,00
= Rp8.800.000,00
Perputaran Modal= Rp10.000.000,00:(Rp3.000.000,00-Rp1.000.000,00)
= Rp10.000.000,00:Rp2.000.000,00
= 5
Modal Kerja= Rp8.800.000,00:5= Rp1.760.000,00
2. Metode Unsur Biaya
Nah, untuk mendapatkan nilai jumlah modal kerja yang kamu butuhkan, bisa juga dengan menggunakan semua unsur biaya dalam satu periode akuntansi tertentu. Bagaimana maksudnya? Berikut contohnya!
Misalnya, PT Busana memproduksi 100 pakaian per hari dengan beroperasi 22 hari setiap bulannya. Lalu, berapa modal yang perusahaan tersebut butuhkan?
Harga bahan-bahan:
- Katun Rp50.000,00
- Benang Rp5.000,00
- Upah penjahit langsung Rp10.000,00
Untuk membeli bahan katun, perusahan tersebut memerlukan uang muka 5 hari sebelumnya dengan proses produksi yang membutuhkan waktu 5 hari, setelahnya disimpan selama 2 hari. Proses penjualannya secara kredit dengan syarat 5 hari proses pengambilan.
Adapun biaya lain yang perlu dibayar dan kas yang harus tersedia di perusahaan, yaitu:
- Biaya administrasi untuk setiap bulannya sebesar Rp2.000.000,00
- Gaji ketua sebesar Rp8.000.000,00
- Kas minimum yang harus tersedia sebesar Rp5.000.000,00
Berapa modal kerja yang dibutuhkan PT Busana tersebut?
Pertama, kamu harus hitung dulu periode perputaran, yaitu:
Bahan katun, yaitu 5+5+2+5= 17 hari
Kemudian, untuk benang, yaitu 5+2+5= 12 hari
Lalu, untuk perhitungan modal kerja yang kamu butuhkan, sebagai berikut:
Bahan katun= 100xRp50.000,00×17 hari= Rp85.000.000,00
Benang= 100xRp5.000,00×12 hari= Rp6.000.000,00
Upah langsung= 100xRp10.000,00×22 hari= 22.000.000,00
Biaya administrasi dan gaji= Rp10.000.000,00
Kas minimum yang harus tersedia= Rp 5.000.000,00
Modal kerja PT Busana= Rp85.000.000,00+Rp6.000.000,00+Rp22.000.000,00
+Rp10.000.000,00+Rp5.000.000,00
= Rp128.000.000,00
Siap Menghitung Manajemen Modal Kerja Sekarang Juga?
Nah, setelah kamu mengetahui pengertian hingga cara menghitung kebutuhan modal kerja manajemen keuangan.
Kamu bisa langsung melakukan manajemen modal kerja pada bisnis.
Selamat mencoba!
Temukan inspirasi lainnya seputar manajemen bisnis, keuangan dan sebagainya hanya di entrepreneurcamp.id