Apa Itu Down Payment dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

430
Apa Itu Down Payment dan Bagaimana Cara Menghitungnya

Saat kamu ingin membeli barang yang bernilai tinggi, biasanya penjual akan meminta DP atau Down Payment kepadamu sebagai salah satu syarat pembelian kredit atau cicilan. Jadi, apa itu down payment?

Pada intinya, kamu harus membayarkan sejumlah biaya pada awal berlangsungnya proses kredit. Nah, agar kamu tidak hanya sekedar tahu saja, mari baca artikel ini sampai selesai. Jadi, kamu bisa memahami lebih dalam mengenai jenis pembayaran ini.

Apa Itu Down Payment?

Down Payment adalah kepanjangan dari DP yang mungkin sudah sering kamu dengar. Artinya, saat kamu ingin membeli barang atau jasa yang bernilai tinggi (harganya mahal) dengan cara pembayaran kredit atau cicilan, kamu harus membayarkan sejumlah uang tunai di awal transaksi.

Jenis pembayaran ini biasanya ada dalam pembelian rumah dan penyedia jasa konsultasi. Selain itu, kebanyakan pembeli akan mengambil pinjaman untuk membayar sisanya.

Besaran DP yang harus kamu bayar biasanya hasil perhitungan persentase yang berkisar antara 15% sampai 50% dari total harga barang atau tarif jasa yang kamu cicil. Sekaligus berdasarkan pertimbangan jenis hipotek yang kamu pilih, situasi keuangan, dan jenis barang yang ingin kamu beli.

Sementara itu, DP bukan biaya pembayaran terpisah dari harga pembelian. Jadi setelah memberikan DP, kamu hanya perlu membayar sisa dari total harga yang akan kamu bayarkan pada angsuran tiap bulannya.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pembayaran Online yang Perlu Diketahui

Cara Kerja Down Payment

Setelah mengetahui apa itu down payment, selanjutnya pelajari juga cara kerjanya. Inti cara kerja DP ini adalah semakin besar nominal uang yang kamu bayarkan di awal proses transaksi, maka semakin kecil biaya cicilan yang perlu kamu bayarkan selanjutnya.

DP yang besar bisa memungkinkan kamu mendapat barang atau jasa yang lebih mahal dengan suku bunga yang lebih rendah. Mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa down payment memengaruhi suku bunga?

Besar kecilnya DP akan berdampak langsung pada tingkat bunga yang akan ditetapkan oleh pemberi pinjaman hipotek kamu. Kalau kamu bisa membayar DP besar, itu artinya kamu termasuk kategori peminjam yang kurang atau tidak berisiko. Oleh sebab itu, suku bunga menjadi lebih rendah.

Singkatnya, semakin tinggi down payment, semakin rendah pembayaran bulanan, dan semakin sedikit pembayaran bunga jangka panjang yang kamu tanggung.

Dalam beberapa kasus, DP bisa kamu sebut sebagai deposit (seperti penyebutan di Inggris). Kemudian, uang tersebut tidak bisa kamu minta kembali meskipun kesepakatan gagal karena kamu tidak menyetujui salah satu ketentuannya.

Fungsi Down Payment

Lanjut ke pembahasan, apa itu fungsi down payment. DP memberikan fungsi pada masing-masing pihak; penjual dan pembeli. Bagi penjual, DP berfungsi sebagai jaminan bahwasanya pembeli akan benar-benar membayar sisa cicilan dari total harga yang telah keduanya sepakati.

Sedangkan bagi pembeli, DP berfungsi sebagai pengikat atau simbol kepemilikan aset, baik barang ataupun jasa. Setelah itu, aset yang kamu incar tidak akan penjual tawarkan pada orang lain. Dengan kata lain, DP dapat menghindarkan kedua belah pihak dari tindak penipuan.

Baca Juga: 6 Ide Bisnis Modal Kecil Rp 1 Juta Tapi Bisa Untung Besar

Keuntungan Down Payment Besar

Besaran nominal DP yang ingin kamu bayarkan bisa kamu tentukan sendiri. Di samping itu, opsi pembayaran DP besar memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:

1. Angsuran Per Bulan Lebih Kecil

Jika kamu memberikan uang tunai berjumlah besar di awal, maka beban angsuran per bulanmu akan menjadi lebih ringan. Sementara itu, nilai angsuran per bulan biasanya sesuai dengan frekuensi cicilan yang telah kamu dan penjual sepakati sebelumnya.

2. Suku Bunga Lebih Rendah

Seperti yang telah disinggung pada segmen apa itu cara kerja down payment sebelumnya. pembayaran DP besar membuat suku bunga yang wajib kamu bayar tiap bulan bersamaan dengan pelunasan cicilan menjadi lebih rendah. Karena pihak pemberi pinjaman akan menganggap perhitungan risiko kamu relatif kecil.

3. Pelunasan Cepat dan Mudah

DP besar akan memicu kamu melunasi cicilan lebih cepat. Walaupun pemberi pinjaman cenderung lebih menyukai proses pelunasan yang lambat, mereka akan mempermudah urusan pelunasan kamu. Semakin besar DP yang kamu berikan di awal, semakin sedikit sisa tanggungan yang harus segera kamu lunasi.

4. Kepercayaan Kredit di Lain Waktu

Berani memberikan down payment dalam jumlah besar bisa membantu kamu untuk mendapatkan kepercayaan dari pihak pemberi pinjaman. Kesempatan ini akan berguna saat kamu menginginkan kredit lagi di lain waktu.

Keuntungan Down Payment Kecil

Di sisi lain, masih banyak pembeli aset atau properti yang memilih untuk membayarkan down payment dalam jumlah kecil. Di bawah ini adalah keuntungan yang bisa kamu peroleh apabila memberikan DP kecil:

1. Proses Pindah Tangan Lebih Cepat

Pembeli pasti ingin segera menggunakan barang yang ia beli, sekalipun dalam pembelian aset bernilai tinggi. Kamu tidak perlu mengumpulkan uang dan menunggu waktu yang lama untuk memperoleh barang yang kamu inginkan.

Akan tetapi, kamu harus menyadari kalau semakin kecil DP yang kamu bayarkan, maka semakin besar jumlah angsuran per bulannya. Kamu tetap harus memperhitungkan dan menyesuaikan dengan pemasukanmu per bulan agar tidak ada permasalahan di kemudian hari.

2. Surplus Dana Tambahan

Apa itu hubungan antara down payment dan surplus dana tambahan? Tentu ada hubungannya.

Kalau kamu membayar DP dengan jumlah kecil, maka angsuran menjadi lebih besar. Sehubungan dengan itu, penjual akan menawarkan alokasi dana lain sebagai dana tambahan atau dana darurat.

Dana tambahan ini bisa kamu gunakan untuk perbaikan, pemeliharaan, atau keperluan lain yang berkaitan dengan aset yang kamu beli. Dana ini tentunya bisa membantumu di saat-saat sulit untuk mengcover biaya tak terduga, sehingga kestabilan keuanganmu bisa terkontrol dengan baik.

Baca Juga: 8 Cara Sukses Menumbuhkan Bisnis Kecil Menjadi Besar

Cara Menghitung Down Payment

Misalnya, kamu ingin membeli rumah seharga Rp300.000.000,00 dengan down payment 10% (Rp30.000.000,00) untuk hipotek 30 tahun. Jadi, saldo pinjaman kamu akan menjadi Rp270.000.000,00, dengan pembayaran yang dibagi menjadi 360 bulan.

Tanpa mempertimbangkan bunga, pajak, atau asuransi, angsuran yang harus kamu bayarkan sekitar Rp750.000,00 per bulannya.

Bagaimana jika kamu menaikkan DP menjadi 20%? Jika demikian, pokok pinjaman kamu menjadi Rp240.000.000,00. Sehingga, berdasarkan hipotek 30 tahun pembayaran bulananmu sekitar Rp667.000,00 (tidak termasuk bunga, pajak, atau asuransi).

Membayarkan DP 20% memang bisa menghemat puluhan ribu per bulannya, tetapi kamu harus tetap memperhitungkan keuanganmu untuk menentukan DP mana yang sesuai.

Baca Juga: Beranilah Berpikir Besar untuk Meraih Tujuan yang Besar

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, kamu pasti sudah bisa menyimpulkan bahwa Down Payment atau DP adalah uang yang kamu bayarkan di awal pembelian barang atau jasa secara kredit. Perhitungan DP berdasarkan persentase total harga yang akan kamu cicil per bulannya.

Adapun besaran DP mana yang terbaik bisa kamu konsultasikan terlebih dahulu pada pihak pemberi kredit. Jadi, kamu bisa menyesuaikan DP dengan kemampuan dan kebutuhan kamu. Semoga bermanfaat!