Apa Itu Operating Profit Margin? Ketahui Manfaat dan Cara Hitungnya

314
operating profit margin adalah

OPM atau Operating profit margin  adalah indikator yang bisa mengukur keberhasilan perusahaan.

Kamu yang baru mengetahui istilah ini mungkin masih belum terlalu memahaminya. Bagi kamu yang menjalankan sebuah usaha, tentu wajib paham dengan OPM karena memiliki banyak manfaat. Nah, sebaiknya kamu simak ulasan berikut hingga selesai agar mendapatkan pencerahan.

Apa Itu Operating Profit Margin?

Pengertian OPM yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengukur keuntungan operasional perusahaan dari semua hasil penjualan bersih. Perusahaan juga menyebut hasil keuntungan tersebut sebagai laba bersih atau pure profit. 

Mengapa disebut pure profit? Karena hasil penjualan tersebut tidak termasuk dari kewajiban pajak, bunga pinjaman, dll. Perusahaan menerima keuntungan murni dari setiap penjualan operasional.

Lantas, bagaimana cara perusahaan mengetahui besar kecilnya laba operasional? Apabila rasio OPM semakin tinggi dari rasio sebelumnya, hal ini menandakan perusahaan mendapatkan laba operasional yang meningkat.

Sebaliknya, apabila rasio operating profit margin menurun, maka laba operasional yang perusahaan terima pun sangat sedikit. Bahkan, hal ini juga bisa mengindikasikan kerugian.

Manfaat Operating Profit Margin 

Setelah mengetahui pengertian OPM, sekarang silakan simak beberapa manfaatnya sebagai berikut:

1. Menarik Investor Potensial

Jika kamu ingin mengembangkan bisnis menjadi lebih besar, tentu butuh modal besar pula untuk melaksanakannya. Namun, jika kamu belum memiliki modal yang cukup, maka bisa menjalin kerjasama dengan investor. 

Supaya para investor tersebut mau menginvestasikan uang mereka, pastikan bisnismu memiliki rasio OPM yang meningkat.

Operating profit margin adalah salah satu pertimbangan investor sebelum mereka melakukan investasi. Apabila dari waktu ke waktu rasio OPM bisnismu selalu menunjukkan peningkatan, investor pun akan tertarik karena bisa melihat potensi yang menguntungkan.

Berangkat dari hasil rasio OPM, investor akan mempertimbangkan beberapa poin yaitu harga pokok penjualan yang kamu tetapkan, besar biaya operasional yang kamu keluarkan, dan kelancaran kegiatan bisnis. Semua poin tersebut memiliki pengaruh besar terhadap laba yang diterima oleh perusahaan.

2. Mengetahui Pengeluaran yang Bisa Merugikan

Berikutnya, manfaat operating profit margin  adalah untuk mengidentifikasi pengeluaran perusahaan. Dengan demikian, kamu bisa terus memantau kondisi kesehatan finansial bisnis yang kamu jalankan. 

Apabila biaya yang dikeluarkan perusahaan masih dalam tahap wajar, tentu tidak akan mengganggu finansial perusahaan. Namun, jika kamu mendapati jumlah pengeluaran yang sangat besar dan tidak wajar, maka bisa segera memeriksanya dan melakukan evaluasi.

Jika kamu menemukan pembengkakan pada biaya operasional, sebaiknya segera mengatasi masalah tersebut. Perusahaan yang mengeluarkan biaya operasional tinggi, umumnya akan mendapatkan margin laba yang kecil.

3. Mengidentifikasi Produk yang Tidak Memberikan Keuntungan

Perusahaan biasanya memiliki beberapa produk yang ditawarkan kepada konsumen. Tujuan hal ini yaitu untuk memberikan pilihan supaya konsumen dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan harga yang terjangkau. Namun, terkadang tidak semua produk bisa mendapatkan respon yang baik dari konsumen.

Nah, manfaat operating profit margin adalah untuk mengidentifikasi produk mana yang memiliki margin laba paling rendah. Dengan demikian, perusahaan bisa mengambil keputusan apakah akan memperbaiki produk tersebut sehingga meningkatkan minat konsumen, atau justru menghentikan produksi produk tersebut.

4. Mengetahui Perspektif Realistis Keuangan Perusahaan

Agar lebih mudah memahami perspektif realistis keuangan perusahaan, kamu bisa memperhatikan ilustrasi berikut. 

Kamu dan temanmu mulai menjalankan bisnis dengan modal awal yang sama, misal modal yang digunakan yaitu Rp200.000.000,00. 

Namun, setelah menghitung margin laba, kamu mendapatkan keuntungan Rp250.000.000 dan temanmu mendapatkan Rp450.000.000,00. 

Meskipun sama-sama untung, namun kamu bisa melihat bahwa temanmu menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Dalam hal ini, manfaat operating profit margin adalah untuk memudahkan kamu melihat perspektif keuangan. Alasan mengapa perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang berbeda meskipun menggunakan modal yang sama yaitu pada biaya operasional yang mereka keluarkan.

Jika margin laba perusahaanmu cenderung rendah, maka kamu bisa segera melakukan evaluasi agar bisa menemukan solusi. Selain itu, hal ini juga bisa membantu kinerja perusahaan untuk lebih efektif dan efisien lagi.

Tipe Operating Profit Margin

Secara umum, ada tiga tipe OPM yang perlu kamu ketahui. Di bawah ini merupakan pembahasan mengenai ketiga tipe tersebut:

1. Gross Profit Margin

Pengertian gross profit untuk sendiri merupakan laba kotor yang diterima oleh perusahaan. Cara untuk menghitung gross profit margin ini juga sangat sederhana karena hanya tinggal mengurangi laba kotor dengan biaya operasional produk yang dijual.

Kamu juga bisa menyebut hasil dari perhitungan gross profit margin ini sebagai biaya variabel atau HPP (harga pokok penjualan). Acuan menghitung HPP itu sendiri yaitu meliputi biaya membeli bahan baku dan membayar upah karyawan.

2. Net Profit Margin

Tipe berikutnya dari operating profit margin adalah net profit margin atau kamu juga bisa menyebutnya sebagai laba bersih. Perhitungan rasio laba bersih ini cukup komplek karena meliputi semua pengeluaran dan pendapatan perusahaan.

Dalam hal ini, biaya operasional dan HPP juga akan masuk dalam hitungan. Itulah sebabnya, net profit margin lebih mampu memberikan hasil hitungan yang lebih akurat daripada gross profit margin.

3. Operating Profit Margin

Selain harus menghitung kedua tipe OPM di atas, perusahaan juga perlu menghitung operating profit margin itu sendiri. Cara menghitung margin laba operasional ini juga cukup kompleks karena banyak jenis biaya yang harus dimasukkan. 

Adapun beberapa biaya yang wajib kamu cantumkan saat menghitung operating profit margin  yaitu overhead, biaya sehari-hari, administrasi, dan operasi.

Bagaimana Cara Menghitungnya?

Setelah memahami pengertian, manfaat, dan tipe-tipe OPM, sekarang kamu perlu mengetahui bagaimana cara menghitungnya. Untuk menghitung operating profit margin adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Penjualan Bersih

Step pertama untuk menghitung OPM yaitu kamu harus menghitung penjualan bersih terlebih dahulu. Kamu bisa melihat contoh rumus berikut agar lebih mudah dalam mendapatkan hasil hitungan penjualan bersih perusahaan.

Pendapatan – (diskon + refund + pengembalian barang) = Penjualan Bersih

2. Menentukan Laba Bersih

Setelah mendapatkan hasil dari penjualan bersih, langkah selanjutnya yaitu menghitung laba bersih. Rumus yang digunakan untuk menghitungnya tentu saja berbeda dari rumus sebelumnya. Berikut merupakan rumus yang bisa kamu gunakan:

Pendapatan – Total Pengeluaran = Laba Bersih

3. Menemukan Rasio Margin Laba

Langkah terakhir cara menghitung operating profit margin adalah dengan membagi pendapatan bersih dan laba bersih. Untuk ilustrasi lebih jelasnya silakan lihat rumus dibawah:

(Pendapatan Bersih : Penjualan Bersih) x 100 = Margin Laba

Sudah Cukup Jelas dengan Penjelasan Operating Profit Margin?

Demikian pembahasa mengenai OPM secara detail mulai dari pengertian, manfaat, tipe, dan cara menghitungnya. Pada dasarnya, operating profit margin adalah elemen penting dari setiap perusahaan karena memiliki fungsi krusial untuk memantau kesehatan keuangan perusahaan.

Semoga pembahasan ini bisa membantumu lebih paham dengan OPM dan mampu menerapkannya untuk bisnis yang kamu jalankan.


Temukan inspirasi lainnya seputar manajemen bisnis, keuangan dan sebagainya hanya di entrepreneurcamp.id