Pengetahuan mengenai digital marketing adalah bekal yang harus kamu miliki jika ingin bisnis kamu sukses bersaing di era serba online seperti saat ini.

Jika tidak punya pengetahuan, bisnis kamu akan sulit untuk berkembang.

Ada banyak istilah penting yang harus kamu pahami dalam digital marketing, salah satunya adalah buyer persona.


Apa itu Buyer persona?

Buyer persona adalah adalah tipikal atau karakteristik pelanggan sebuah bisnis yang didapatkan melalui riset yang mendalam.

Karakteristik inilah yang menjadi dasar dalam menggambarkan profil pelanggan bisnis kamu.

Buyer persona ini berisi informasi seperti apakah konsumen terbaik untuk bisnis kamu.

Informasi ini diperoleh dengan mengumpulkan data demografis, tingkah laku, kepribadian, hingga cara konsumen bisnis kamu mengambil keputusan dalam membeli produk.

Data inilah yang menjadi dasar dalam membuat buyer persona.

Buyer persona ini akan sangat berguna dalam menyusun strategi digital marketing yang tepat untuk bisnis kamu.


Mengapa Membuat Buyer Persona?

Membuat buyer persona akan sangat membantu kamu dalam mengetahui psikologi pelanggan atau calon pelanggan.

Saat kamu punya informasi psikologi pelanggan, maka kamu bisa menyusun strategi agar value bisnis kamu tersampaikan dan memberi manfaat.

Meskipun kamu tidak bisa mengenal setiap pelanggan atau calon pelanggan bisnis kamu, membuat persona akan membantu kamu mengenal setiap segmen dari target market.

Persona ini bisa kamu gunakan untuk membuat strategi pemasaran dengan target market yang lebih spesifik.

Manfaat apa saja yang kamu dapatkan dari buyer persona?

Ada beberapa poin yang kamu harus ketahui, yaitu:

  1. Kamu bisa mengidentifikasi kebutuhan atau keinginan konsumen atas produk atau layanan yang kamu jual. Sehingga kamu bisa menyesuaikan produk yang sesuai untuk ditawarkan ke konsumen.
  2. Mengetahui bagaimana kebiasaan atau perilaku konsumen kamu dalam mengambil keputusan membeli produk. Informasi itu bisa kamu gunakan untuk menyusun strategi marketing yang lebih baik.
  3. Peluang untuk membuat produk baru atau upgrade produk yang sudah ada berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pelanggan sebelumnya.
  4. Menyusun strategi pemasaran yang tepat dengan mempertimbangkan buyer persona agar marketing bisnis kamu lebih efektif dan efisien.

Cara Membuat Buyer Persona Untuk Marketing Bisnis

Membuat buyer persona harus berdasarkan riset yang mendalam.

Riset ini bertujuan mengumpulkan informasi untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen.

Untuk melakukan riset, hal yang kamu butuhkan adalah data.

Pertanyaannya, bagaimana mendapatkan data?

Berikut penjelasan lengkap cara membuat buyer persona untuk marketing bisnis.


Melakukan Riset

Riset yang dimaksud adalah mengumpulkan dan mengolah data konsumen produk kamu. Menciptakan buyer persona harus berdasarkan data yang akurat.

Untuk mendapatkan data, kamu bisa memanfaatkan tools seperti Google Analytics apabila kamu memiliki website.

Jika kamu beriklan di media sosial seperti Instagram, Faceook, Twitter, Youtube, platform ini juga menyediakan fitur analytics.

Kamu juga bisa menggunakan tools social media analytics seperti Hootsuite, Social ReportBuffer Analyze, dan masih banyak lagi.

Google Analytics dapat memberikan informasi mengenai pengunjung website kamu, mulai dari usia, berapa lama mereka menghabiskan waktu di website kamu, dan sebagainya.

Analytics tools akan memberikan kamu data dan informasi dasar yang dibutuhkan untuk membuat buyer persona.

Lalu apakah semua data dari analytics tools harus kamu gunakan?

Informasi apa sajakah yang benar-benar dibutuhkan?

Di bawah ini merupakan beberapa data dan informasi penting yang kamu butuhkan untuk membuat buyer persona:

  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Lokasi
  • Tingkat pendidikan
  • Interests (olahraga, literatur, musik, dan sebagainya)
  • Jabatan pekerjaan
  • Rentang pendapatan bulanan
  • Status (single, menikah, atau yang lain)
  • Website favorit
  • Motivasi pembelian (apa yang mendorong persona mau membeli produk?)
  • Buying concern (apa yang dipertimbangkan oleh persona saat membeli produk?)

Tidak semua informasi yang kamu butuhkan dapat terjawab dengan analytics tools, untuk itu kamu bisa menggunakan metode seperti survei atau wawancara ke konsumen.


Mengidentifikasi Masalah Konsumen (Pain points)

Identifikasi layanan apa yang belum bisa memenuhi ekspektasi konsumen untuk selanjutnya kamu benahi.

Selain mencari tahu masalah konsumen, kamu juga perlu menggali komentar konsumen atas produk atau merek bisnis kamu.

Informasi ini bisa kamu kumpulkan dari analisis sentimen di media sosial atau pertanyaan yang sering konsumen ajukan ke customer service.


Mengetahui Tujuan Konsumen

Identifikasi masalah konsumen tadi mengacu pada masalah konsumen yang dicoba untuk dicarikan solusi, tujuan konsumen berkaitan dengan goals yang ingin mereka capai.

Goals ini tidak harus berkaitan langsung dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan. Fokus utama pada poin ini adalah “memahami” seluk beluk konsumen.

Meskipun tidak berhubungan langsung dengan produk kamu, informasi ini berguna untuk melakukan pendekatan marketing kepada konsumen.


Merumuskan Solusi Yang Kamu Tawarkan

Setelah mengetahui masalah dan tujuan konsumen kamu, pada tahap ini kamu merumuskan solusi yang bisa ditawarkan melalui marketing bisnis kamu untuk menjawab kebutuhan dan ekspektasi konsumen.

Solusi ini kmu tawarkan dalam bentuk fitur pada produk atau layanan bisnis kamu.


Membuat Buyer Persona Negatif

Persona negatif bertolak belakang dengan buyer persona bisnis kamu.

Persona negatif adalah orang-orang yang tidak kamu inginkan untuk menjadi konsumen kamu.

Menyisihkan orang-orang yang tidak kamu inginkan menjadi konsumen akan membuat buyer persona bisnis kamu lebih spesifik.

Misalnya produk kamu harganya mahal, maka kamu tidak menargetkan orang dengan pendapatan menengah ke bawah.

Inilah persona negatif bisnis kamu.


Menyusun Buyer Persona

Semua informasi yang sudah terkumpul bisa kamu susun berdasarkan kategorinya. Setelah itu kamu bisa membuat sebuah karakter fiksi seperti informasi tersebut.

Contohnya:

  • Perempuan
  • Usia 25-40 tahun
  • Tinggal di daerah urban
  • Karyawan
  • Menikah
Apa itu buyer persona

Sumber: teamthunderfoot.com

Karakteristik ini menjadi dasar buyer persona bisnis kamu.

Kamu bisa membuat beberapa kategori buyer persona dari informasi yang ada.

Demikianlah cara membuat buyer persona untuk bisnis kamu.

Buyer persona yang kamu but adalah representasi produk kamu.

Persona ini akan sangat membantu kamu untuk menyusun strategi marketing bisnis.

Apabila saat ini kamu terkendala dana untuk mengembangkan bisnis, mungkin kamu butuh KoinBisnis untuk membantu pendanaan.

KoinBisnis dari KoinWorks merupakan tawaran pinjaman tanpa agunan dengan bunga cicilan rendah hanya 0,75%-1,67% per bulan.

Kamu bisa mengajukan pinjaman hingga 2 miliar rupiah.

Tidak usah khawatir jika butuh dana cepat, teknologi KoinBisnis memungkinkan integrasi data otomatis dan analisis kredit yang cepat sehingga kamu tidak harus menunggu lama.