Sebagai pemilik usaha, tentu saja sangat penting untuk memiliki rencana serta strategi dalam membangun usaha agar mencapai keuntungan serta target yang sesuai dengan keinginan. Dalam setiap planning yang disusun, akan ada sebuah kekuatan yang bernama proses bisnis di dalamnya.
Daftar Isi
Apa Itu Proses Bisnis?
Proses dalam sebuah bisnis adalah suatu rangkaian kegiatan yang menjadi daya upaya sebuah perusahaan atau seorang pegiat usaha agar mencapai tujuan yang diinginkan. Seperti target penjualan atau keuntungan yang ingin pengusaha dapatkan.
Aktivitas dalam proses bisnis memiliki alur dan pengaturan yang detail dan penuh perhitungan serta strategi yang matang. Sehingga harapannya, segala tujuan dari usaha tersebut bisa terwujud nyata.
Jenis-jenis Proses Bisnis
Upaya dalam sebuah proses bisnis nyatanya memiliki berbagai proses atau tahapan, diantaranya yaitu:
1. Proses Utama (Primer)
Proses utama adalah proses inti atau esensial dalam suatu bisnis di mana sebuah perusahaan mengirimkan hasil produk akhir kepada konsumen.
Sebab, setiap proses ini bertujuan untuk memberikan tambahan nilai maupun manfaat pada penawaran akhir produk. Di dalam proses utama dari bisnis, ada tiga fase yang berbeda, yaitu produksi, pemasaran, dan layanan kepada konsumen.
Dengan menjalankan ketiga fase tersebut ke dalam sebuah proses primer, maka harapannya perusahaan akan menambah nilai tertentu pada produk. Secara otomatis, level kesuksesan juga akan ikut meningkat terutama terkait proses pendistribusian produk kepada para pelanggannya.
2. Proses Dukungan (Sekunder)
Proses dukungan atau sering disebut dengan proses sekunder adalah proses yang mendukung operasi sehari-hari pada suatu perusahaan. Pada proses ini, tidak ada tambahan nilai ke produk akhir secara langsung seperti pada proses primer.
Namun, tugas dari proses dukungan di sini adalah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk proses utama agar berjalan dengan efektif dan juga efisien. Singkatnya, proses dukungan fokus pada pelayanan internal di perusahaan tersebut.
3. Proses Manajemen
Untuk jenis tahapan proses yang ketiga adalah proses manajemen, yang mana proses ini meliputi operasi, tata kelola perusahaan, dan juga mengatur manajemen strategis.
Pada poin ini, proses bisnis menetapkan tujuan dan standar yang sesuai dengan arahan yang sudah ditentukan selaras dengan pelaksanaan proses primer dan juga sekunder.
Selain fokus pada tahap perancangan dan perencanaan, proses manajemen juga melingkup pemantauan dan pengendalian dari proses bisnis lainnya. Dalam proses ini, pengelolaan rancangan atau rencana bisnis melalui alur mulai dari perencanaan strategis, perencanaan taktis, dan juga operasional.
Cara Mendapat Manfaat Proses Bisnis
Proses bisnis berperan dalam berhasilnya suatu tujuan dalam bisnis di perusahaan. Proses yang terencana dengan baik tentunya akan membantu badan usaha mendapatkan hasil yang optimal, yaitu dengan beberapa cara berikut ini:
1. Mengurangi Jumlah Pengeluaran serta Risiko
Di dalam sebuah proses yang sudah terencana dengan rinci dan juga matang, tentu akan dapat mengurangi risiko terjadinya pengeluaran yang over budget.
Contoh kasus mudahnya adalah apabila melakukan berbagai cara di dalam proses bisnis, usahakan efektif dan juga seefisien mungkin. Tujuannya adalah agar mengurangi potensi over time dan juga overwork bagi para karyawan dalam sebuah perusahaan. Sehingga bisa membantu mengurangi pembengkakan biaya produksi.
2. Perbaikan Manajemen Waktu
Proses yang benar dalam menciptakan sebuah produk akhir sampai ke tangan customer, tentu dapat meningkatkan efektivitas manajemen waktu. Sebab, waktu yang digunakan dalam memproduksi produk telah berlangsung semakin efisien dan juga efektif.
Contoh proses bisnis terkait manajemen waktu ini adalah perusahaan harus bisa memilih distribusi mana yang harus didahulukan sesuai dengan list order dari pembeli. Terlebih jika perusahaan tersebut menggunakan sistem pre order untuk produk dagangnya.
3. Adaptif terhadap Teknologi Terbaru
Untuk proses yang berhubungan dengan teknologi, tentu saja harus selalu menjadi perhatian sebab akan terus-menerus berubah dan membutuhkan update atau peningkatan seiring berjalannya waktu.
Contohnya adalah dalam sebuah perusahaan yang baik, tentu akan selalu belajar perkembangan teknologi, baik yang ada di dalam negeri atau yang berhubungan dengan sektor bisnisnya. Setelah mempelajarinya, perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengadopsinya.
Semakin maju teknologi yang digunakan maka semakin efisien waktu serta tenaga yang digunakan dalam menghasilkan suatu produk jadi.
4. Fokus pada Selera Pasar (Konsumen)
Sebagai pemilik usaha, jangan pernah lengah untuk melakukan riset tentang apa saja selera pasaran saat ini. Mengikuti keinginan pasaran, membuka peluang kamu untuk bisa survive di tengah banyaknya persaingan bisnis.
Misalnya, mengutamakan orientasi pelanggan pada selera produk. Bisa melakukan survei atau membuka media untuk mewadahi saran serta kritik melalui website official atau platform sosial media.
Feedback baik yang diberikan oleh pemilik usaha dari apa yang dikemukakan oleh pelanggan diharapkan dapat membuat dampak positif. Sehingga terjadilah repeat order terhadap produk jualan dari usaha kamu.
5. Memperbaiki Kesalahan Kerja karena Human Error
Distribusi penugasan dalam sebuah alur atau proses bisnis bisa mengurangi risiko terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh human error. Sebab pembagian pekerjaan menjadi per bagian atau per divisi, sesuai dengan job description-nya, akan mempermudah pengecekan kesalahan.
Misalkan saja, dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang F&B. Tentu saja ada bagian untuk produksi makanan, promosi, desain grafis, dan marketing.
Divisi produksi memastikan produk makanan higienis dan rasanya tetap konsisten, admin media sosial mengurus bagian promosi terutama di platform media sosial. Lalu sebelum upload, bagian desain menuangkan ide-ide dari tim pemasaran yang sudah melakukan riset pasar.
Tentu saja, hal-hal yang telah menjadi penjabaran di atas, pengerjaanya harus oleh orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing. Jangan memberikan tugas ke satu orang untuk marketing, admin sosial media, bahkan bagian desain.
Jika beban kerja tersebut diberikan pada satu orang yang sama, risiko kesalahan dalam pekerjaan pasti akan lebih besar karena fokus pekerjaan orang tersebut akan bercabang.
6. Meningkatkan Efisiensi dalam Produktivitas
Rangkaian kegiatan dalam sebuah proses bisnis cukup membantu pemilik usaha atau sebuah perusahaan dalam membagi-bagi produktivitas dari masing-masing divisi yang nantinya bisa menjadi bahan untuk evaluasi.
Dari evaluasi ini, perusahaan bisa mengambil langkah-langkah kedepannya agar jalannya bisnis bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Contoh kasus dari manfaat proses bisnis yang bisa meningkatkan efisiensi dalam produktivitas kerja yaitu, melakukan pengecekan tingkat penjualan untuk bulan ini. Pengecekan ini dilakukan untuk memantau apakah pemasukan bulan ini mengalami penurunan atau kenaikan jika dibandingkan dengan pemasukan bulan kemarin.
Tim audit yang biasanya bertugas mengevaluasi kinerja tim mengecek satu per satu laporan per divisi. Dari sini bisa memantau, mana yang perlu perbaikan, dan mana yang cukup dengan mempertahankan kinerjanya apabila sudah bagus.
Dengan pembagian jobdesk per divisi, tentu saja akan mudah untuk mentracking divisi mana yang aman dan divisi mana yang kurang. Bayangkan saja apabila dalam sebuah perusahaan, tidak ada pembagian divisi. Pasti akan sangat berantakan dan efektivitas bisnis tidak akan pernah ada apalagi berjalan.
7. Menjembatani Kesenjangan Komunikasi
Manfaat dari proses bisnis yang selanjutnya adalah guna menjembatani apabila terjadi miskomunikasi antara perusahaan dengan konsumen. Salah satu caranya adalah perusahaan rutin untuk melakukan riset pasar dan juga memperhatikan ulasan dari pelanggan.
Seperti adanya review atau ulasan produk dari pelanggan yang tidak puas dengan kualitas barang yang tidak sesuai dengan foto misalnya. Atau tidak puas dengan cara packaging ketika harus memesan secara online.
Hal-hal seperti ini tentu saja tidak bisa menjadikan perusahaan abai. Sebab, selaku pemilik usaha, tim di dalam perusahaan tersebut wajib menelusuri komplain-komplain tersebut, apakah memang kesalahan dari tim produksi atau sistem pengantaran yang buruk.
Ada baiknya hal-hal seperti ini langsung untuk memberikan penjelasan kepada pelanggan. Lalu, jika memang kesalahan dari perusahaan maka sebaiknya ada niat baik untuk mengirimkan lagi barang yang sama namun dalam kondisi baik. Bisa juga memberlakukan sistem refund, menanggung ongkos kirim, dan lain sebagainya.
Itikad baik seperti ini bisa membangun chemistry yang lebih baik lagi antara perusahaan dengan pelanggan hingga di kemudian hari.
Siap Mengaplikasikan Proses Bisnis yang Baik?
Proses bisnis menjadi hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan agar bisa mencapai tujuan sesuai target atau keinginan. Pastikan segala proses yang kamu buat sesuai dengan budget yang kamu miliki agar semua alur dan kegiatan untuk mendukung tujuan usaha tetap berjalan dengan baik dan maksimal.
Temukan inspirasi lainnya seputar manajemen bisnis, memulai bisnis, ide bisnis dan yang lainnya hanya di entrepreneurcamp.id
Baca juga: