Perbedaan Wirausaha dan Wiraswasta Beserta Contohnya

1923
perbedaan wirausaha dan wiraswasta

Perbedaan Wirausaha dan Wiraswasta – Pernahkan kamu mendengar istilah wirausaha dan wiraswasta? Ya, di kalangan masyarakat Indonesia, kedua kata ini memang tampak mirip sebab mereka berhubungan dengan pendirian badan usaha yang mandiri. Namun, jika kamu telusuri lebih mendalam, kamu akan mendapati adanya perbedaan wirausaha dan wiraswasta yang patut kamu ketahui. Di bawah ini adalah penjelasannya.


Pengertian Wirausaha

Dalam Bahasa Indonesia, wirausaha adalah suatu individu yang berani memulai bisnis, sebuah aktivitas yang kita kenal sebagai membuka lapangan pekerjaan. Wirausaha dapat kamu pahami sebagai seseorang yang berupaya mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan dalam bekerja. 

Perilaku tersebut kemudian menjadi hal-hal seperti sumber daya manusia, tujuan bekerja, siasat dalam bekerja, dan hasil berusaha. Seseorang yang berani mengambil risiko demi memulai usahanya biasa disebut wirausahawan.

Ciri-ciri yang harus seorang wirausahawan miliki yaitu:

  • Percaya pada kemampuan sendiri.
  • Berorientasi pada proses dan hasil bekerja.
  • Berani membuat keputusan yang sulit.
  • Terampil mengelola sumber daya.

Pengertian Wiraswasta

Jika istilah wirausaha lebih menyangkut kepada orang-orang yang berani memulai usahanya, maka wiraswasta lebih berfokus kepada pola pikir yang mereka miliki. 

Secara bahasa, wiraswasta ialah karakteristik atau sifat-sifat seperti keberanian, kemandirian, motivasi, dan semangat yang datang dari diri sendiri demi memulai usaha. Ini hanyalah satu dari sekian banyak perbedaan wirausaha dan wiraswasta yang akan artikel ini bahas.

Ciri-ciri dalam wiraswasta adalah sebagai berikut:

  • Mempunyai visi dan misi.
  • Sanggup mewujudkan peluang usaha.
  • Cepat mengambil keputusan.
  • Siap berkompetisi dan berkembang.

Perbedaan Wirausaha dan Wiraswasta

Sekarang kamu akan mempelajari apa-apa saja yang menjadi inti perbedaan wirausaha dan wiraswasta dan penjelasannya. Silakan baca dengan seksama agar kamu paham.

1. Fokus Usaha

Hal pertama yang memisahkan kedua istilah tersebut yaitu fokus usaha mereka. Seorang wirausahawan akan menuangkan seluruh waktu, tenaga, dan modalnya ke dalam bisnis yang ia jalankan. Hal ini dikarenakan bisnis yang si wirausahawan jalankan bersifat full-time dan harus mendapat perhatian penuh. 

Di lain pihak, seorang wiraswastawan sudah punya pekerjaan tetap, sehingga bisnis wiraswasta yang ia jalankan sifatnya lebih kepada part-time. Maksudnya adalah wiraswastawan tersebut mempunyai penghasilan utama dari pekerjaan yang dia miliki, sementara usaha wiraswasta yang dia lakoni hanyalah tambahan saja.

2. Kepemilikan Aset Usaha

Poin kedua dalam perbedaan wirausaha dan wiraswasta adalah kepemilikan aset dalam usaha yang mereka miliki. Aset-aset yang dimaksud yaitu modal usaha seperti uang dan peralatan, serta aktivitas pengambilan keputusan (decision making). 

Ketika kita berbicara tentang wirausaha, kamu akan ingat jika si wirausahawan itu bekerja penuh waktu dalam bisnisnya. 

Oleh sebab itu, dia hanya terlibat secara relatif atau tak langsung dalam kegiatan operasional usahanya. Mengapa seperti ini? Karena aset-aset milik wirausahawan harus dia bagi, mana yang untuk produksi, untuk pemasaran, dan yang untuk operasional. 

Seorang wiraswastawan mempunyai aset-asetnya sendiri, tanpa ada yang terbagi untuk ini-itu. Dia terlibat secara langsung dalam hal pengelolaan sumber daya usahanya dan juga dalam mengambil keputusan. 

Meskipun ini tampak merepotkan, tetapi pekerjaan si wiraswasta dapat ia laksanakan dengan lebih cepat daripada wirausahawan.

3. Pola Pikir Si Pengusaha

Mungkin inilah poin dalam perbedaan wirausaha dan wiraswasta yang paling terlihat. Seorang wirausahawan memiliki motivasi yang tinggi, merasa tertantang untuk memulai bisnis baru dan meniti karir dari awal. 

Dengan rasa percaya diri dan keuletan dalam memulai usaha, si wirausahawan akan berjuang keras demi mencapai hasil yang terbaik dalam wirausahanya. Seorang wiraswastawan akan lebih memusatkan perhatian kepada peluang usaha yang dapat ia peroleh. 

Dari pekerjaannya yang sudah ada, dia akan mencoba mencari-cari ke arah mana dia dapat meneruskan mata pencahariannya. Boleh jadi wiraswastanya hanyalah sekadar penambah penghasilan, namun bisa juga menjadi pekerjaan cadangan di masa sulit.

4. Jangkauan Pemasaran

Adapun poin perbedaan wirausaha dan wiraswasta yang patut kamu ketahui ialah jangkauan pemasaran bisnisnya. Dalam hal wirausaha, si pemilik bisnis akan mencoba memasarkan produk-produknya ke sebanyak mungkin pelanggan. 

Mau itu pelanggan dalam negeri atau pelanggan dari luar negeri, yang penting produk hasil wirausahanya dapat menjangkau sebanyak mungkin konsumen. Untuk wiraswasta, si pemilik bisnis bisa saja memasarkan produk-produknya ke beribu-ribu konsumen, atau kepada lusinan pelanggan setianya saja. 

Hal ini disebabkan oleh wiraswasta yang konsep usahanya berupa pekerjaan part-time. Yang penting baginya ialah ada pelanggan yang mau membeli produknya.

Saat ini ada banyak jenis kewirausahaan yang perlu kamu tahu. Setiap jenis akan berbeda berdasarkan karakter wirausaha nya.

5. Rencana Jangka Pendek vs Jangka Panjang

Dalam urusan wirausaha, si pemilik bisnis biasanya akan mengutamakan rencana jangka panjang. Penyebabnya adalah bisnis yang ia jalankan harus mampu berkembang dan bersaing melawan bisnis-bisnis lain yang sudah ada. 

Oleh karena itu, wirausahawan tersebut akan berupaya untuk menjaga keberlangsungan wirausahanya hingga masa depan. Lain halnya dengan wiraswastawan yang bisnis wiraswastanya lebih bertujuan sebagai penambah penghasilan. 

Ingat, seorang wiraswastawan cenderung sudah mempunyai pekerjaan tetap, sehingga usaha yang ia jalankan tersebut lebih mirip hobi. Hobi tersebut seringkali berupa rencana jangka pendek dan dapat berubah-ubah sesuai keinginan si wiraswastawan.

6. Lamanya Berusaha

Ada pula poin penting dalam perbedaan wirausaha dan wiraswasta yaitu lama waktu usaha yang mereka jalankan. 

Seseorang yang melakoni wirausaha acap kali akan menuangkan sebanyak mungkin waktunya demi mendirikan dan memperluas wirausaha yang dia miliki. Selama si wirausahawan masih dapat mengelola bisnisnya, selama itu pula wirausahanya akan tetap ada. 

Di lain pihak, wiraswasta boleh disebut memberikan kelonggaran waktu kepada si pemilik. Seorang wiraswastawan dapat mengandalkan usaha part-time ini demi memenuhi kebutuhannya jika pekerjaan utamanya sedang bermasalah. 

Namun apabila dia dapat melanjutkan kembali pekerjaannya yang utama, maka wiraswasta yang dia sempat lakoni akan terjeda.

7. Lingkup Bisnis yang Dapat Dikembangkan

Lingkup bisnis dalam topik ini berarti seberapa banyak bidang yang dapat pengusaha tersebut kembangkan. Mau  dibawa kemana usahanya tersebut? Itulah pertanyaan yang harus dia jawab. 

Seorang wirausahawan akan berusaha mengembangkan bisnisnya hingga seluas-luasnya. Sebagai contoh, ada wirausahawan yang bergerak dalam jasa katering, lalu dia kembangkan menjadi jasa dekorasi pesta pernikahan termasuk penyediaan konsumsinya. 

Untuk pengusaha wiraswasta, hanya mengutamakan satu lingkup atau bidang bisnis yang ia kuasai. Hal ini boleh jadi karena sifat bisnis wiraswasta yang cenderung paruh waktu dan berjangka pendek.

8. Biaya yang Si Pengusaha Keluarkan

Tahukah kamu bahwa memulai sebuah usaha baru itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit? Itulah perbedaan wirausaha dan wiraswasta nomor delapan. 

Dalam bidang wirausaha, belum tentu semua pemilik usaha memiliki uang yang banyak untuk langsung membuka bisnis besar. Mereka biasanya mulai berbisnis dari yang kecil-kecil dulu, lalu penghasilan dari usahanya tersebut mereka kumpulkan sebagai modal menumbuhkan usaha menjadi lebih besar. 

Untuk wiraswasta, si pemilik biasanya sudah punya modal berupa uang tabungan dari gaji utamanya. Uang tabungan tersebut dapat ia sisihkan untuk kemudian dia jadikan dana membuka usaha wiraswasta.


Contoh-contoh Wirausaha dan Wiraswasta

Pada bagian ini, kamu akan mempelajari macam-macam contoh bisnis yang tergabung ke dalam wirausaha dan wiraswasta. Contoh-contoh ini hanyalah sedikit saja dari aneka ragam usaha yang dapat seorang wirausahawan atau wiraswastawan lakukan.

Wirausaha

1. Bisnis Jasa Katering untuk Acara Pernikahan

Idenya seperti ini, kamu sebagai wirausahawan punya jasa katering makanan tradisional. Nah, pada acara-acara pernikahan, apalagi pernikahan bergaya tradisional, katering itu pasti banyak diburu masyarakat. 

Kamu pun menemukan kesempatan memperluas bisnis, dari yang awalnya cuma katering makanan saja menjadi jasa dekorasi tempat pernikahan, termasuk konsumsinya.

2. Menjual Seragam untuk Pelajar dan Karyawan

Coba kamu bayangkan, kamu adalah wirausahawan yang punya toko seragam sekolah. Konsumen utama kamu adalah para orangtua yang mencari seragam untuk anak-anak mereka setiap masa tahun ajaran baru. 

Mengingat seragam itu bukan cuma untuk siswa-siswi saja, kamu pun merasa tertantang untuk mencoba menjual seragam untuk para karyawan kantor. Bisnis kamu pun akhirnya dapat menjual seragam kepada banyak orang, tidak hanya kepada anak-anak sekolahan saja.

3. Fotografi Pengantin Pernikahan

Pada awalnya, kamu adalah wirausahawan yang bergerak dalam bidang fotografi untuk pas foto saja. Lambat laun, pesanan membuat foto untuk pengantin yang baru menikah mulai berdatangan. 

Melihat adanya kesempatan menumbuhkan wirausaha, kamu setuju untuk menyiapkan kamera dan studio khusus untuk memfoto pengantin pernikahan. Jasa fotografi kamu kemudian berkembang sehingga mampu untuk membuat foto dalam segala macam acara.

Wiraswasta

1. Berbisnis Tanaman Hias di Pekarangan Rumah 

Pikirkan skenario ini, kamu adalah seorang pecinta tanaman hias. Di kantor, kamu punya sejumlah rekan kerja yang mengidamkan punya tanaman hias, tetapi tak tahu mau mencari kemana. 

Melihat peluang bisnis ini, kamu pun segera membeli dan menyiapkan semua peralatan, bibit-bibit dan uang untuk bercocok tanam. Kamu juga bertanya kepada para rekan kerja itu tanaman hias apa yang mereka inginkan. 

Setelah bercocok tanam selama beberapa bulan, akhirnya tanaman-tanaman hias tersebut tumbuh dan siap kamu jual kepada rekan-rekan kamu.

2. Jasa Servis Komputer

Ide usahanya sebagai berikut, kamu bekerja di sebuah kantor. Di kantor tersebut ada komputer-komputer lama yang hendak dibuang, tetapi masih bisa kamu betulkan. 

Sementara itu, ada sejumlah tetangga kamu yang bersedia membeli komputer jadul, asal tidak kemahalan. Situasi ini dapat menjadi peluang berwiraswasta untuk kamu. Caranya ialah meminta komputer-komputer lama tersebut dari kantor. lalu kamu bawa ke rumah untuk kamu servis. 

Setelah komputer-komputer itu kamu servis, baru kamu jual kepada tetangga yang perlu komputer tersebut.

3. Usaha Membuat Sablon Baju

Kamu ialah wiraswastawan yang profesi utamanya yaitu bekerja di toko pakaian. Kamu punya banyak kenalan di media sosial yang bertanya jika toko kamu bisa membuat sablon baju. 

Mumpung kamu punya keahliannya, kamu pun menjadikan ini sebagai peluang berwiraswasta. Kamu mengumpulkan baju-baju yang sekiranya cocok untuk desain sablon, lalu kamu kerjakan desain sablon tersebut serapi-rapinya. 

Setelah semua baju selesai kamu kerjakan, baru kamu promosikan hasil kerjamu di media sosial kepada para kenalan tersebut.

Demikianlah artikel yang bertemakan perbedaan wirausaha dan wiraswasta beserta contoh-contohnya. 

Berdasarkan contoh diatas, dapat kita simpulkan bahwa seorang wirausahawan adalah pebisnis murni dari usahanya sendiri dan selalu melakukan transformasi serta inovasi untuk usahanya, sedangkan jika wiraswastawan hanya menjadikan usahanya sebagai bisnis sampingan saja. 

Bagaimana, apakah kamu sudah paham perbedaan kedua istilah tersebut? Semoga artikel ini bisa menambah informasimu, ya!


Temukan berbagai tips kepemimpinan dan manajemen bisnis lainnya hanya di entreperneurcamp.id.

Baca juga: