7 Tips Sukses Berbisnis Online dengan Sistem Pre-Order – Sistem jual-beli dengan cara pre-order atau PO sudah familiar di kalangan para pebisnis dan pembeli online. Bisa dikatakan bahwa bisnis dengan sistem PO adalah contoh bisnis yang cocok untuk Anda yang memiliki modal terbatas, karena tidak perlu menyediakan produk yang sudah jadi atau ready stock.
Berbisnis dengan sistem PO itu mengandalkan kepercayaan pelanggan. Dengan hanya menunjukkan gambar desain atau sampel produk, Anda bisa menawarkan kepada konsumen untuk membelinya. Bagi yang tertarik, mereka akan membayarnya terlebih dahulu, baru kemudian Anda memproduksi dan mengirimkannya setelah barangnya siap.
Baca Juga: Pelajari Ini Biar Jualan Online Anda Memiliki Omset Besar
Kelihatannya simpel, tetapi menjalankan bisnis dengan sistem PO tidaklah mudah. Anda harus pandai meyakinkan konsumen agar mereka mau membeli barang yang belum jadi. Jika tidak, pesanan Anda sepi dan sistem PO tidak dapat berjalan sesuai rencana. Untuk itu, Anda perlu menerapkan sejumlah tips berikut ini agar dapat sukses membangun bisnis online dengan sistem PO.
Daftar Isi
7 Tips Sukses Jualan Online dengan Sistem Pre-Order
1Kerja Sama dengan Vendor yang Kredibel
Jalinlah kerja sama dengan vendor yang kredibel. Vendor yang dapat dipercaya pasti akan bekerja secara profesional untuk memproduksi barang-barang pesanan. Cari vendor yang mau berkomitmen dengan sistem PO, sehingga mereka selalu siap sedia memproduksi pesanan Anda. Selain itu, pilih vendor yang mau memberikan harga yang lebih murah, sehingga Anda bisa mengatur harga jual yang kompetitif.
Baca Juga: Mau Berbisnis Tapi Modal Minim? Ini 5 Solusi untuk Anda
2Nilai Lebih Pada Produk Anda
Memberi nilai lebih pada produk Anda itu berguna untuk meyakinkan konsumen untuk melakukan pre-order. Jika produk Anda tidak berkualitas dan menarik, maka orang akan memikir dua kali untuk memesannya. Misalnya, Anda menjual kaos sablon berdesain dengan tema tertentu. Selain keindahan desain dan kualitas kaosnya, nilai lebih bisa diberikan dengan jumlah produksi yang terbatas atau limited edition. Sehingga konsumen tertarik karena kaosnya dibuat secara eksklusif.
Baca Juga: Hindari Promosi di Media Sosial dengan 7 Cara Ini
3Buat Prosedur Pemesanan yang Jelas
Buatlah prosedur pemesanan yang jelas agar konsumen dapat mengerti sistem PO yang berlaku pada bisnis Anda. Seperti jadwal PO dibuka dan ditutup, jumlah minimal pemesanan, sistem pembayaran, berapa lama proses produksi, dan kapan barang akan dikirim. Pastikan prosedurnya tidak membebani konsumen, sehingga Anda bisa mendapatkan kepercayaan dari mereka.
4Buka PO di Akhir Bulan
Membuka sistem pre-order menjelang akhir bulan hingga awal bulan adalah trik agar konsumen tertarik membelinya. Sebab di akhir bulan, orang-orang sudah mulai gajian dan biasanya mulai mencari barang yang diinginkan. Anda juga jadi lebih mudah meyakinkan dan menagih pembayaran, karena konsumen biasanya sudah memiliki uang untuk berbelanja.
Baca Juga: Mengenal 7 Model Bisnis Website E-commerce dan Contohnya
5Batasi Jumlah Pesanan
Sadari kemampuan produksi Anda. Sebaiknya Anda tidak menerima pesanan saat jadwal pre-order sudah berakhir dan jumlah pesanan sudah mencapai target. Sebab jika Anda memaksakan diri, bisa jadi Anda malah tidak sanggup mengelola pesonan dengan baik dan akhirnya mengecewakan konsumen. Belum tentu juga vendor Anda siap dengan kapasitas produksi yang membludak. Untuk itu, lebih baik Anda membatasi jumlah pesanan dalam setiap sesi pre-order.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Online di Media Sosial
6Catat Pemesanan dengan Tepat
Catatlah setiap pemesanan dengan tepat. Jangan sampai Anda salah mencatat pesanan dan akhirnya salah memproduksi, hingga membuat konsumen komplain. Namun, catatlah secara detail, mulai dari nama konsumen, alamat, nomor telepon, jumlah pemesanan, jenis barang dan ukuran yang dipesan, dan lain-lain.
Baca Juga: Jika Usaha Sedang Sepi, Lakukan 5 Hal Ini Sekarang Juga
7Komunikasi yang Baik dengan Konsumen
Bisnis dengan sistem pre-order sangat mengutamakan kepercayaan pelanggan. Jalinlah komunikasi yang baik antara Anda dengan konsumen agar tidak terjadi miss communication. Manfaatkan dengan baik semua saluran atau media komunikasi yang Anda gunakan, seperti media sosial, email, telepon, SMS, WhatsApp, atau LINE, untuk merespons konsumen yang menghubungi Anda.