Ketahui Tujuan Akuntansi Biaya dan Perannya dalam Bisnis

157
tujuan akuntansi biaya

Tujuan akuntansi biaya pada sebuah perusahaan, bisa jadi sangat penting dalam beberapa aspek dan pandangan. Tentunya pengaplikasiannya bukan serta merta karena iseng, tetapi ada maksud tersendiri bagi setiap perusahaan. 

Sebagai pebisnis kamu harus paham betul tujuan dan peranan dari sistem akuntansi yang kamu buat.

Pengertian Akuntansi Biaya

Pada dasarnya kemampuan dalam pengendalian biaya adalah suatu hal yang fundamental dalam sebuah bisnis. Bahkan dunia bisnis akan jadi tempat yang paling melelahkan, terlebih jika kamu tidak memahami konsep akuntansi dan bagaimana mengelola uang. 

Secara garis besar, akuntansi adalah proses mengumpulkan, mengatur, dan menganalisis data keuangan internal dari sebuah perusahaan untuk mendapatkan informasi keuangan yang jelas dan terperinci. 

Tujuan akuntansi biaya adalah dapat  menentukan tindakan atau strategi yang paling tepat dalam mengatur dan mengendalikan biaya. Dengan melakukan pencatatan akuntansi, perusahaan akan mendapatkan informasi mengenai arus biaya atas sebuah proses bisnis dalam satu periode hitung.

Akuntansi akan menunjukkan seberapa efisien sebuah proses produksi, pemasaran, dan penjualan produk dalam satu periode hitung. Selain itu, akuntansi juga dapat menunjukkan minat pelanggan dan prospek sebuah produk atau jasa yang kamu tawarkan pada target konsumen perusahaan

Bahkan akuntansi memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah bisnis, terutama pada proses perencanaan atau pembuatan strategi bisnis. Dengan begitu kamu bisa tahu cara paling efektif untuk terus tumbuh dalam industri bisnis yang kamu geluti.

Tujuan Akuntansi Biaya

Secara prinsip dasarnya, tujuan akuntansi biaya adalah untuk membantu sebuah bisnis dalam proses evaluasi penggunaan biaya yang terkait mulai dari pembuatan produk hingga penyediaan layanan. Sehingga menghasilkan proses bisnis yang lebih masuk akal dengan tujuan profit dan pengembangan bisnis.

Akuntansi biaya sangat berperan penting bagi sebuah perusahaan, terutama pada beberapa aspek ini:

1. Perancangan Anggaran 

Akuntansi biaya adalah jantung dari perencanaan anggaran pada proses bisnis sebuah perusahaan. Dengan acuan mulai dari biaya aktual, biaya tetap, biaya variabel masa depan, dan alokasi lini produk.

2. Efisiensi Kerja

Biaya standar didasarkan pada penggunaan tenaga dan bahan yang efisien. Akuntansi biaya dapat memberi pandangan menyeluruh mengenai seberapa dekat (atau tidak) biaya anggaran sesuai dengan biaya aktual.

3. Proses Penjualan

Akuntansi biaya juga dapat membantu melindungi margin perusahaan, dengan mengatur dan melacak seluruh pengeluaran langsung dan tidak langsung. Sehingga akan membantu mengarahkan penganggaran yang lebih baik, untuk peningkatan efisiensi kerja perusahaan.

4. Perolehan Laba

Variasi pengeluaran yang tidak terkendali, pastinya akan mengurangi bahkan menghilangkan laba pada sebuah proses bisnis. Maka tujuan akuntansi biaya lebih mengarah pada pengolahan keuangan perusahaan yang dapat mendatangkan, mempertahankan, bahkan meningkatkan perolehan laba.

5. Pengendalian Risiko Kerja

Dalam sebuah bisnis pasti ada risiko yang membayangi, mulai dari salah hitung, penggelapan dana, kerugian penjualan, dan masih banyak lagi. 

Untuk itu sebuah perusahaan sangat membutuhkan akuntansi untuk menjaga proses bisnis agar berjalan semestinya, sehingga perusahaan dapat mengendalikan risiko yang mungkin terjadi.

Fungsi Akuntansi Biaya

Selain tujuan akuntansi biaya yang jelas, akuntansi biaya juga memiliki beberapa fungsi yang sangat penting. Seperti halnya beberapa fungsi akuntansi biaya ini:

1. Penetapan Biaya atau Anggaran

Penetapan biaya adalah fungsi penting yang tercover dengan akuntansi biaya dengan cara mencatat setiap elemen yang berkaitan dengan kegiatan produksi secara sistematis. Data yang terkumpul akan melalui proses analisis mendalam untuk menentukan biaya produk secara terperinci dan sebenar-benarnya. 

2. Mengendalikan Biaya Pengeluaran

Dengan adanya akuntansi biaya yang jelas, pastinya akan sangat membantu bisnis dalam mengendalikan biaya pengeluarannya. Sebuah bisnis akan menetapkan standar biaya pengeluaran tergantung kasus dan kebutuhannya untuk pencapaian tujuan dan sasaran. 

3. Meringankan Beban Manajemen

Dengan adanya akuntansi biaya pada sebuah bisnis, pastinya akan sangat mendukung manajer dalam melaksanakan tugasnya. Seluruh data yang manajer butuhkan akan relevan dan tersedia secara berkala, sehingga akan memudahkan manajer menganalisa informasi biaya terperinci dan pengambilan keputusan

4. Menetapkan Harga Jual

Harga jual merupakan sesuatu yang vital dalam sebuah bisnis. Penetapan harga yang tepat untuk produknya menjadi tugas yang menantang bagi setiap perusahaan. Namun dengan adanya akuntansi biaya, penentuan harga pasti akan terbantu karena memiliki data pencatatan yang akurat. 

5. Mengendalikan Inventaris

Fungsi ini sangat berkaitan dengan tujuan akuntansi biaya, karena fungsi dari kegiatan ini adalah untuk membantu mengendalikan inventaris (persediaan). Caranya adalah dengan melakukan pencatatan setiap item persediaan dengan terperinci dan menyesuaikan dengan kondisi sebenarnya. 

6. Evaluasi Kegiatan Usaha

Manajer bisnis harus bisa membandingkan biaya produk dengan permintaan pasar, sehingga dapat memutuskan apakah akan melanjutkan produksinya atau tidak. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat membantu mengevaluasi setiap aktivitas bisnis yang sedang berlangsung.

Jenis Biaya

Tujuan akuntansi biaya adalah untuk mengukur semua biaya pada sebuah bisnis. Namun pada prosesnya, akuntansi mengatur beberapa jenis biaya. Adapun biaya yang teratasi dengan akuntansi biaya adalah:

1. Fixed Cost (Biaya Tetap)

Jenis biaya yang pertama adalah fixed cost. Biaya ini tidak terpengaruh oleh jumlah permintaan pasar. Pengeluaran pada jenis biaya ini biasanya bersifat konstan, terlepas dari apakah volume output meningkat atau menurun. 

2. Direct Cost (Biaya Langsung)

Biaya langsung merupakan segala keuangan yang terkait dengan proses produksi suatu produk. Cakupan biaya ini adalah pengadaan bahan mentah, tenaga kerja, dan biaya distribusi bahan mentah. 

3. Indirect Cost (Biaya Tidak Langsung)

jenis biaya selanjutnya adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan produk tertentu. Jenis biaya ini tidak tepat dan tidak mungkin digunakan untuk melacak produk tertentu.

4. Variable Cost (Biaya Variabel)

Selanjutnya ada jenis biaya yang terkait dengan tingkat output perusahaan. Mengingat peningkatan pemasaran produk akan naik pada beberapa event atau momen tertentu. Biaya ini berfluktuasi tergantung pada perubahan tingkat output produksi, yang pastinya akan berlawanan dengan biaya tetap.

5. Operating Cost (Biaya Operasional)

Biaya selanjutnya adalah biaya yang terkait dengan kegiatan bisnis sehari-hari, tetapi tidak ada penelusuran kembali pada satu produk yang terkait dengan operasi tersebut. Penetapan biaya ini dapat bersifat tetap atau berubah-ubah, tergantung pada kondisi yang terjadi.

Jenis Akuntansi Biaya 

Pada dasarnya sebuah bisnis sangat bergantung pada tujuan akuntansi biaya, yang pada prosesnya kegiatan ini terbagi atas beberapa jenis di antaranya seperti: 

1. Akuntansi Biaya Standar

Penerapan jenis biaya ini adalah menerapkan biaya dasar ke harga pokok pengiriman (COGS) dan persediaan. Jumlah anggaran harus berdasarkan pada penggunaan yang paling efisien sehingga dapat membuat produk atau jasa dalam kondisi operasi yang semestinya. 

Perusahaan harus bisa melakukan analisis varians yang akan menunjukkan apakah biaya riil sudah sesuai dengan target perusahaan. Sehingga pelaku usaha dapat menerapkan biaya standar untuk membuat bisnis terus berjalan sebagaimana mestinya.

2. Akuntansi Biaya Berbasis Aktivitas

Jenis akuntansi biaya selanjutnya adalah metode untuk mendefinisikan dan mentransfer biaya overhead dari setiap departemen ke item pengeluaran nyata. Perusahaan akan berfokus pada proses operasional di setiap operasi, unit kerja, maupun aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu. 

Contohnya adalah dalam kegiatan memasang peralatan manufaktur, merancang sesuatu, mengirimkan produk siap jual, atau mengoperasikan mesin. Tujuan akuntansi biaya ini sering untuk mengalokasikan biaya operasional pada ukuran yang sesuai.

3. Akuntansi Biaya Lean

Tujuan akuntansi biaya lean adalah untuk meningkatkan proses pelaporan keuangan sebuah perusahaan. Perusahaan harus dapat mengimplementasikan secara praktis seluruh prinsip lean manufacturing dan pengembangan, untuk mengurangi pemborosan sekaligus meningkatkan produktivitas.

4. Akuntansi Biaya Marjinal

Penambahan satu unit output tambahan pada biaya produk (biaya marjinal) akan sangat berpengaruh pada proses bisnis. Hal ini harus tecatat karena sangat berguna untuk membuat keputusan keuangan jangka pendek. 

Dari analisa akuntansi biaya ini, perusahaan dapat menentukan dampak dari biaya yang berbeda dan jumlah volume pada kinerja operasinya. Bentuk dari penelitian ini dapat berguna untuk memberikan wawasan tentang item baru yang memiliki potensi mendatangkan keuntungan.

Kini Kamu Siap Memperbaiki Tujuan Akuntansi Biaya Bisnis

Nah itulah pengertian, jenis, dan tujuan akuntansi biaya yang harus kamu pelajari. Melihat seberapa pentingnya kegiatan ini, ada baiknya kamu mulai membenahi pondasi bisnis yang sedang kamu bangun.


Temukan inspirasi lainnya seputar manajemen bisnis dan keuangan hanya di entrepreneurcamp