Bill of Material: Defenisi, Tujuan, Format, dan Cara Membuatnya

1050
bill of material adalah

Bill of material adalah sebuah dokumen yang berisi daftar barang, item, maupun bahan baku yang nantinya kamu perlukan untuk membuat sebuah produk. Kemudian, tertulis juga instruksi tentang bagaimana produk akan dibuat serta biaya yang kamu perlukan.

Selain itu, karena memegang peranan penting dalam proses produksi produk, dokumen ini memiliki urgensi yang cukup tinggi dan wajib ada saat sebelum proses produksi. Tanpa dokumen ini, maka bagian produksi akan mengalami kesulitan.

Baca juga: Mengenal Letter of Credit Beserta Manfaatnya Dalam Bisnis

Beberapa daftar bahan yang biasanya ada dalam isi bill of material, yaitu:

  • Perakitan berdasarkan stok barang (Assembly to Stock).
  • Perakitan berdasarkan pesanan (Assembly to Order).
  • Manufaktur berdasarkan stok (Made to Stock).
  • Manufaktur berdasarkan pesanan (Made to Order).

Komponen BOM

Walaupun memiliki definisi yang cukup sederhana, namun bill of material harus ditulis menurut struktur tertentu, berdasarkan komponen tertentu. Agar penggambaran barang yang akan terproduksi lebih efisien. Berikut ini 7 komponen yang perlu kamu tahu, yaitu:

1. Nama Bagian

Dalam setiap bagian produksi, seperti material, perakitan, bahan baku, dan bagian. Harus kamu buat nama tersendiri, agar alur produksi lebih mudah.

2. Nomor Bagian

Selain nama, yang perlu kamu tulis berikutnya adalah nomor pada bagian tertentu. Sehingga, identifikasi material dapat terlaksana secara cepat.

3. Level Bill of Material

Level bill of material adalah pengelompokkan setiap komponen material yang ada menurut seberapa penting komponen tersebut. Ada beberapa level komponen yang selalu ada dalam BOM, yaitu:

  • Level 0: Tidak menjadi komponen pembentuk produk lain. Artinya, komponen ini adalah produk jadi.
  • Level 1: Komponen pembentuk langsung yang berasal dari produk atau hasil komponen level 0. Namun, level 1 BOM ini juga dapat terjual secara terpisah.
  • Level 2: Sama seperti level sebelumnya, komponen level 2 ini adalah produk pembentuk level 1 yang dapat terjual secara terpisah (spare-part).
  • Level 3 dan seterusnya memiliki definisi yang sama dengan level sebelumnya, yaitu menjadi spare part dari material level sebelumnya.

4. Deskripsi

Setiap material yang ada dalam BOM wajib kamu deskripsikan dengan informatif dan komprehensif, agar dapat membedakannya dengan material lain yang serupa. Pada deskripsi produk, kamu juga dapat menambahkan informasi tentang material tersebut, seperti kuantitas, satuan ukuran, maupun harga.

5. Tahap

Pastikan catat informasi sifat pada material tersebut. Beberapa contoh istilah yang dapat kamu gunakan dalam komponen yang satu ini adalah Unreleased, In Design, atau On Progress.

6. Penunjuk Referensi

Komponen selanjutnya adalah penunjuk referensi. Dalam BOM, ketika suatu produk menyediakan rakitan papan sirkuit cetak, maka kamu harus menjelaskan secara rinci bagaimana bentuk material tersebut sesuai dengan papan sirkuit.

7. Catatan BOM

Pada bill of material, kamu juga dapat mencatat informasi tambahan dalam komponen bagian ini.

Baca juga: 5 Manfaat Kemasan Produk yang Harus Anda Ketahui

Tujuan BOM untuk Industri

Setelah mengenal deskripsi dan penjelasan tentang BOM, maka apa sebenarnya tujuan adanya dokumen ini? Tujuan dari bill of material, yaitu:

1. Penyesuaian Daftar Belanja

Untuk mengurangi overbuy dari pembelian material yang tidak perlu, kamu perlu membuat bill of material yang berfungsi sebagai daftar belanja. Dengan ini, anggaran yang kamu siapkan juga dapat ditekan sampai ke nominal terkecil.

2. Kecilnya Potensi Kehabisan Material

Tujuan BOM yang kedua adalah mengecilkan potensi terjadinya kehabisan material saat dalam proses produksi barang. Dengan jumlah barang yang terorganisir, kuantitas inventaris produksi milikmu juga akan semakin akurat.

BOM dapat melakukan ini, karena dokumen tersebut memiliki lampiran modul manufaktur yang dapat mengingatkanmu jika stok hampir habis.

3. Perencanaan Inventaris Lebih Baik

Sama seperti sebelumnya, karena BOM berisi daftar komponen material yang kamu perlukan untuk membuat suatu produk baru. Maka dengan adanya dokumen ini, perencanaan inventaris atau gudang produksi dapat berjalan lebih baik.

4. Memaksimalkan Potensi Ketepatan Perencanaan Biaya dan Waktu

Selain perencanaan inventaris, perencanaan biaya dan waktu dalam membuat suatu produk baru juga dapat selesai sesuai dengan target ketika kamu memiliki BOM. Kemudian, dengan adanya BOM, perhitungan HPP produk juga akan semakin akurat, karena adanya kontrol bahan baku yang baik.

5. Dapat Menyatukan Semua Departemen

Tujuan terbentuknya bill of material adalah dengan dokumen ini, seluruh departemen yang terlibat dalam pembuatan produk akan membentuk kerjasama yang baik. 

Oleh sebab itu, pastikan saat membuat BOM, kamu meminta pendapat dari departemen yang terkait. Seperti departemen manufaktur, tim desain, tim manajemen, tim penjualan, dan tim produksi.

Format Bill of Material

Ada 4 format BOM yang sering kali dipakai oleh sebuah industri saat ingin mengerjakan suatu produk baru.

Berikut penjelasan dari format bill of material.

1. Single Level BOM

Maksud dari single level ini adalah dokumen BOM hanya tersusun dari 1 level (produk jadi) saja. Artinya, produk kamu ini terbuat dari produk jadi yang dapat dibeli di pasaran dan tidak perlu membuat secara manual, sehingga harus menyiapkan material pembuatan bagian sparepart dari produk jadi.

Pembuatan Single Level BOM ini sangat mudah, namun tidak cocok untuk produk yang produksinya kompleks atau rumit.

2. Modular BOM

Pada format modular, BOM akan berisi komponen berupa dokumen, gambar rekayasa, informasi biaya, update informasi, maupun daftar bahan yang kamu perlukan untuk sub-assembly.

3. Indented BOM

Pada format ketiga ini, komponen akan terbagi atas 2 level. Level paling tinggi akan berada pada margin kiri, sedangkan komponen yang masuk ke dalam kelompok level lebih rendah akan berada pada margin kanan.

4. Planning BOM

Format BOM terakhir adalah format planning yang mana akan mengelompokkan item tidak menurut pada produk asli, namun untuk hanya untuk memberikan gambaran produk yang akan dibuat.

Cara Membuat Bill of Material

Selanjutnya, kamu akan belajar tentang bagaimana cara membuat BOM yang baik. Langkah-langkah pembuatan bill of material adalah sebagai berikut:

  • Tentukan jenis BOM sesuai dengan produk yang ingin kamu buat.
  • Cari informasi dan data valid dari material yang kamu perlukan untuk membuat produk tersebut.
  • Pelajari dan buat dokumen BOM pada aplikasi khusus, seperti SAAP, IFS, dan aplikasi web.
  • Lakukan penomoran pada setiap material dan kelompokkan setiap material dalam level tertentu. Setelah itu, identifikasi semua material agar mempermudah proses produksi.
  • Deskripsikan proses pembuatan pada BOM, contohnya painting process,  process, finishing, dan lain-lain.
  • Cek dan validasi kepada semua departemen.

Contoh BOM

Berikut ini beberapa gambaran pembuatan Bill of Material, yaitu:

contoh bom

Initu

contoh bom 2

SMART Customs Blog

Sudahkah Paham Pentingnya Bill of Material?

Itu dia pembahasan tentang bill of material, dokumen daftar bahan baku produksi yang terdiri dari beberapa komponen seperti nama dan nomor bagian, level BOM, deskripsi, tahap, penunjuk referensi, serta catatan tambahan.

Dokumen ini berguna untuk menyesuaikan bahan baku dengan daftar belanja hingga dapat menyatukan semua departemen.

Jadi, apakah kamu sudah semakin paham pentingnya dalam proses produksi?