Channel marketing adalah salah satu dari berbagai macam istilah dalam dunia bisnis yang wajib kamu ketahui. Selain itu, perannya yang sangat penting dalam menghubungkan antara perusahaan dengan pelanggan membuat istilah ini menjadi topik hangat di tengah obrolan para pebisnis.
Sebagian besar pebisnis sudah menggunakan teknik pemasaran yang efisien ini untuk menjual produknya. Jangkauan pasar mereka juga semakin luas dan inovasi bisnis menjadi semakin kreatif. Serta masih banyak manfaat yang bisa kamu peroleh dari model pemasaran ini. Simak ulasan di bawah untuk mempelajari lebih lanjut!
Daftar Isi
Apa Itu Channel Marketing?
Channel marketing adalah saluran pemasaran yang membantu pendistribusian suatu produk maupun layanan dari produsen ke konsumen. Sederhananya, saluran pemasaran sebagai perantara distribusi produk, yang mana produk akan dikirim dari perusahaan asal ke pihak-pihak berikutnya melalui media yang berbeda.
Apa tujuan dari proses distribusi tersebut? Tujuan utama para pebisnis bekerjasama dengan saluran pemasaran yaitu untuk membangun hubungan baik antara perusahaan dengan calon konsumennya. Dengan kata lain, channel marketing sebagai jembatannya.
Nah, untuk memudahkan pemahamanmu, proses penyaluran produk bisa kamu sebut sebagai saluran distribusi. Sedangkan, pihak-pihak yang menyalurkan produk bisa kamu sebut dengan mitra saluran pemasaran.
Kehadiran mitra menjadi poin terpenting untuk menciptakan strategi pemasaran yang efektif sehingga tidak hanya brand awareness saja yang meningkat tapi profit perusahaan juga akan meningkat. Tujuan tersebut tentu harus kamu imbangi dengan hubungan kerjasama yang solid antara dua belah pihak.
Jenis Channel Marketing
Berikut ini adalah jenis channel marketing yang bisa kamu kategorikan menjadi saluran langsung maupun tidak langsung tergantung pada struktur atau alur pendistribusiannya.
1. Direct Channel/Zero Level Channel
Produsen → Konsumen
Produk dipasarkan langsung dari produsen ke konsumen tanpa melibatkan perantara maupun lokasi retail yang tetap. Biasanya, perusahaan yang memproduksi barang mudah rusak, mahal, atau target pasarnya kecil (tertarget) yang menggunakan jenis saluran langsung ini.
2. Indirect Channel
Saluran tidak langsung merupakan penjualan produk yang menggunakan jasa perantara mulai dari agen, broker, grosir, hingga toko eceran. Berikut adalah saluran tidak langsung yang dapat kamu temui dalam tiga macam, antara lain:
a. One-Level Channel
Produsen → Pengecer → Konsumen
Saluran satu tingkat, yaitu saluran yang hanya ada satu perantara penjualan saja. Kamu bisa menyebutnya pengecer atau retailer. Pengecer akan membeli produk langsung ke produsen, kemudian produk bisa mereka jual lagi ke konsumen.
Channel marketing jenis ini adalah saluran yang paling cocok untuk produsen yang bergerak di bidang produk belanjaan harian. Misalnya, pakaian, makanan, mainan, perabot rumah tangga, dan lain sebagainya.
b. Two-Level Channel
Produsen → Pedagang Besar/Grosir → Pengecer → Konsumen
Pedagang besar atau grosir akan membeli produk dalam jumlah besar pada produsen. Kemudian, mereka membagi produknya menjadi paket-paket yang lebih kecil yang bisa mereka jual kembali ke pengecer. Setelah itu, pengecer membeli barang dari pedagang grosir, yang mana harga barangnya masih terbilang murah.
Terakhir, para pengecer menjual produk-produk tersebut kepada konsumen dengan harga yang ada di pasaran. Biasanya, saluran seperti ini digunakan untuk produk yang tahan lama, terstandarisasi, dan cukup murah bagi para perantara-perantara untuk menjualnya kembali.
c. Three-Level Channel
Produsen → Agen → Pedagang Grosir → Pengecer → Konsumen
Selain pedagang besar dan pengecer, masih ada agen yang memperantarai pendistribusian produk di saluran tiga tingkat ini. Agen bertugas menyalurkan barang secara cepat di wilayah tertentu. Selanjutnya, para agen mendapatkan imbalan berupa komisi persentase penjualan sesuai dengan kesepakatan.
Terdapat dua jenis agen yang menyimpan stok atas nama perusahaan, yaitu super stockist dan agen pembawa/penerusan. Umumnya, produsen akan memilih jenis saluran tingkat tiga untuk penjualan yang luas dengan permintaan produk yang tinggi. Misalnya, produk pertanian, bahan baku, dan produk komoditas.
Contoh Marketing Channel untuk Bisnis
Kunci mempromosikan produk secara efektif hingga dapat mendorong calon konsumen untuk melakukan pembelian adalah menggunakan channel marketing yang sesuai dengan produk dan tujuan bisnis. Di bawah ini, sembilan contoh saluran pemasaran yang bisa menjadi bahan pertimbangan kamu.
1. Website
Calon konsumen bisa melihat secara langsung mengenai apa yang kamu tawarkan melalui demo atau copy yang kamu tampilkan dalam website. Sisi menarik penjualan melalui website adalah semua informasi dapat kamu sajikan secara gamblang dan budget yang kamu butuhkan relatif kecil.
2. Search Engine
Mesin pencari dapat melengkapi saluran pemasaran sebelumnya. Maka dari itu, keduanya bisa menjadi kombinasi yang pas. Ada dua istilah penting dalam search engine marketing channel, yaitu SEO dan SERP.
Search Engine Optimization (SEO) adalah channel marketing yang berfokus pada teknik pemasaran yang membantu menaikkan peringkat website pada Search Engine Result Pages (SERP). Sehingga, website yang berisi pemasaran produk muncul di halaman pencarian nomor satu serta mencapai banyak target audience.
3. Email Marketing
Email marketing memungkinkan kamu bisa menjangkau calon pelanggan secara lebih intens karena calon konsumen sendiri yang menentukan bergabung ke dalam pemasaran produk kamu. Selain itu, email marketing (newsletter) bisa kamu otomatisasi dan sesuaikan berdasarkan minat atau kebutuhan calon konsumen.
4. Social Media Marketing
Kamu bisa membagikan promosi yang dibalut dengan konten menarik dan informatif di media sosial. Di sisi lain, kamu dan calon konsumen bisa berinteraksi dua arah dengan mudah layaknya bertemu langsung.
5. Influencer Marketing
Saluran pemasaran melalui influencer dinilai sangat menguntungkan bagi para pebisnis. Calon konsumen nyatanya lebih mempercayai orang yang mereka ikuti (influencer) daripada produsen itu sendiri. Promosi para influencer sering mereka anggap sebagai “testimoni nyata” yang bisa mereka jadikan panutan.
6. Video Marketing
Video adalah channel marketing yang bagus untuk menunjukkan beberapa informasi penting terkait produk yang kamu jual. Kamu juga bisa menaikkan brand awareness dengan interaksi yang baik dengan viewers (calon konsumen).
7. Podcast Marketing
Meski masih belum sehits media lainnya, pengguna podcast ternyata semakin meningkat setiap harinya. Keefisienan media yang satu ini semakin menarik banyak pengunjung, sehingga bisa kamu jadikan opsi untuk saluran pemasaran produk bisnis kamu.
8. Digital Ads
Kamu bisa membuat iklan digital dalam berbagai format seperti, tulisan, gambar, audio, maupun video. Kemudian, atur pengaturan iklan kamu dengan membagikan konten tersebut ke beberapa platform. Iklan tersebut dapat menjangkau calon konsumen lebih luas dan lebih efektif.
9. Event
Baik online maupun offline, mengadakan sebuah acara bisa menjadi pilihan kamu untuk menggaet konsumen. Pertimbangkan untuk membuat acara webinar/seminar, workshop, launching produk, yang mana kamu bisa mengetahui kebutuhan calon konsumen kamu dalam perbincangan yang hangat.
Channel Marketing Adalah Strategi Pemasaran Terbaik!
Setelah mengetahui apa itu channel marketing, jenis, dan contohnya, apa kamu tertarik untuk menerapkannya pada bisnis yang sedang kamu jalankan?
Tidak ada salahnya bila kamu ingin mencoba sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan brand awareness dan omset penjualan dalam bisnismu.
Di sisi lain, kamu juga bisa memanfaatkan digital marketing channel yang bisa kamu sesuaikan dengan produk dan tujuan bisnis, sehingga dapat memaksimalkan strategi pemasaran kamu.
Harapannya agar bisnismu bisa semakin berkembang dan sukses.
Selamat mencoba!
Temukan inspirasi lainnya seputar marketing, ide bisnis dan manjemen bisnis hanya di entrepreneurcamp.id
Baca Juga: