Jenis-Jenis Reksadana dan Contohnya yang Perlu Diketahui

618
jenis jenis reksadana dan contohnya

Saat ini, berinvestasi di reksadana cukup menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik terutama di kalangan investor muda. Jika kamu sedang tertarik juga, ada baiknya kamu memahami jenis-jenis reksadana dan contohnya agar sesuai dengan tujuan keuangan kamu.

Nah, apa saja sih jenis-jenis reksadana yang dijual oleh APERD atau Agen Penjual Reksa Dana? Simak penjelasan lengkapnya dan juga beberapa contohnya yang bisa menjadi pertimbangan untuk kamu sebelum berinvestasi.


Apa Itu Reksadana?

Sebelum memahami jenis-jenis reksadana dan contohnya, kamu perlu memahami dahulu apa itu reksadana agar tidak salah pengertian. Menurut UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, reksadana adalah wadah bagi para investor untuk menghimpun dana yang selanjutnya diinvestasikan menjadi portofolio oleh seorang manajer investasi (MI).

Untuk detailnya kalian bisa baca lengkapnya apa itu reksadana beserta keuntungan dan resikonya disini.


Jenis-Jenis Reksadana dan Contohnya

Untuk mencapai tujuan keuangan sesuai dengan target waktu yang kamu tentukan, tentu kamu harus memilih jenis reksadana yang sesuai sehingga dapat memberikan keuntungan maksimal untuk kamu.

Simak jenis-jenis reksadana dan contohnya berikut yang bisa kamu gunakan sebagai pertimbangan sebelum kamu berinvestasi.

1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)

Jenis reksadana yang pertama adalah reksadana pasar uang. Jika kamu berinvestasi di reksadana pasar uang, 100% dana yang kamu miliki akan ditempatkan pada instrumen pasar uang atau utang yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun.

Keuntungan reksadana pasar uang cenderung rendah karena ditempatkan pada surat utang kurang dari satu tahun, obligasi, dan sertifikat SBI sehingga cocok bagi pemula atau kamu yang memiliki tujuan keuangan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.

Contoh reksadana pasar uang adalah Sucorinvest Money Market Fund, Manulife Dana Kas II Kelas A, Batavia Dana Kas Maxima, dan lain sebagainya.

2. Reksadana Obligasi / Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Seperti namanya, reksadana pendapatan tetap akan menempatkan dana yang kamu investasikan pada instrumen obligasi atau surat utang jangka menengah. Jenis ini dapat kamu jadikan pertimbangan jika kamu memiliki tujuan keuangan dalam jangka waktu 1 – 3 tahun.

Beberapa contoh reksadana pendapatan tetap adalah ABF Indonesia Bond Index Fund, Manulife Obligasi Unggulan Kelas A, Schroder Dana Mantap Plus II, dan sebagainya.

3. Reksadana Saham (Equity Fund)

Selanjutnya adalah reksadana saham, dimana uang yang kamu investasikan sebagian besar akan ditempatkan pada efek saham. Jenis reksadana ini cocok jika kamu memiliki tujuan keuangan di atas lima tahun seperti mengumpulkan dana pensiun, dana pendidikan anak, dana membeli rumah, dan lain sebagainya.

Contoh Equity Fund yang bisa kamu beli adalah Sucorinvest Equity Fund, BNI-AM Indeks IDX30, Eastspring Investments Value Discovery Kelas A, dan lain sebagainya.

4. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)

Ada juga reksadana campuran yang menempatkan dana dari investor dalam campuran portofolio seperti saham dan juga surat hutang. Jenis reksadana ini memiliki risiko sedang dan memiliki tingkat keuntungan lebih tinggi daripada reksadana pendapatan tetap.

Beberapa contoh reksadana campuran yang bisa menjadi pertimbanganmu adalah Reksadana Schroder Dana Campuran Progresif, Reksadana Campuran Panin Dana Berimbang, Reksadana Insight Benefit Balanced Fund, dan lain-lain.

5. Reksadana Indeks (Index Fund)

Ada juga reksadana indeks yang mengacu pada jenis indeks tertentu. Contohnya seperti reksadana indeks LQ45 atau indeks 30 pada efek saham.

Contoh reksadana indeks adalah BNI-AM IDX30, Panin IDX30, Avrist Index LQ45, Simas IDX 30, dan lain-lain. Jenis reksadana ini cenderung memiliki risiko yang tidak terlalu agresif karena manajer investasi bersifat pasif atau hanya menyimpan saham untuk mendapatkan keuntungan.

6. Reksadana Terproteksi (Capital Protected Fund)

Jarang terdengar, ada juga jenis reksadana terproteksi yang bisa kamu jadikan investasi. Reksadana terproteksi memiliki sifat yang mirip dengan deposito yaitu terdapat masa jatuh tempo dan keuntungannya dibagikan secara berkala kepada investor.

Reksadana ini menggunakan strategi pasif dalam pengelolaannya dan memiliki risiko menengah hingga tinggi, yang mana cocok bagi kamu jika memiliki tipe sebagai seorang investor moderat hingga agresif.

7. Reksadana Penjaminan (Capital Guaranted Fund)

Selain reksadana terproteksi, ada juga reksadana penjaminan atau capital guaranted fund yang memberikan jaminan nilai investasi awal dari seorang investor. Pihak penjamin yang akan melakukan penjaminan dalam reksadana ini adalah pihak asuransi.

8. Reksadana ETF (Exchange Traded Fund)

Reksadana selanjutnya adalah reksadana ETF atau exchange traded fund. Jenis reksadana ini merupakan pengembangan dari reksadana indeks yang hanya dapat dibeli di pasar sekunder. Maksud dari pasar sekunder di sini adalah kamu dapat membeli dari pialang atau broker.

Beberapa contoh reksadana ETF yang bisa kamu beli adalah ETF XPTD, Ashmore ETF LQ45 Alpha, Avrist ETF Fixed Rate Bond I, Batavia Smart Liquid ETF, dan lain sebagainya.

9. Reksadana Syariah

Selain reksadana konvensional, ada juga jenis reksadana syariah atau yang menggunakan prinsip-prinsip syariah dalam praktiknya. Contohnya seperti dengan menyumbangkan beberapa persen hasil investasi untuk kegiatan beramal dan hanya berinvestasi pada produk yang diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.

Berikut adalah beberapa contoh reksadana syariah yang bisa kamu pertimbangkan jika kamu menganut prinsip ini:

  • Eastspring Syariah Money Market Khazanah Kelas A (reksadana pasar uang)
  • Sucorinvest Sharia Equity Fund (reksadana saham)
  • Syailendra Sharia Equity Fund (reksadana saham)
  • Trimegah Kas Syariah (reksadana pasar uang)
  • Schroder Syariah Balanced Fund (reksadana campuran)
  • Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia (reksadana pendapatan tetap)

Untuk mencari jenis reksadana ini, kamu cukup membuat pengaturan syariah sebelum membelinya atau mencari jenis-jenis reksadana yang memiliki nama sharia atau syariah.

10. Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT)

Selanjutnya adalah reksadana penyertaan terbatas atau RDPT. RDPT berfokus pada pembangunan secara riil atau infrastruktur dan menghimpun dana dari para investor professional. Mengapa hanya dari investor professional saja? Karena minimal investasi untuk reksadana ini cukup tinggi yaitu minimal 5 miliar.

Perbedaan paling menonjol dari reksadana ini adalah penjualannya yang hanya terbatas saja atau tidak ditawarkan secara ritel dan juga maksimal hanya dimiliki oleh 50 orang. Umumnya, jenis reksadana ini langsung dijual oleh manajer investasi kepada pihak-pihak tertentu.

11. Dana Investasi Real Estat (Real Estate Investment Trust / REIT)

Ada juga jenis reksadana di bidang properti atau infrastruktur bernama dana investasi real estat (DIRE) atau real estate investment trust. Reksadana ini merupakan produk untuk kamu yang ingin berinvestasi di bidang real estat seperti properti bangunan, gedung, rumah, dan obligasi serta saham yang terkait di bidang properti.

Penempatan dana investor di bidang ini umumnya 80% dari nilai aktiva bersih (NAB) pada aset real estat dan 20% NAB pada aset lainnya. Salah satu contoh reksadana DIRE adalah DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia.

12. Efek Beragun Aset (EBA)

Produk terakhir dari jenis-jenis reksadana di atas adalah efek beragun aset atau EBA. Produk EBA berfokus pada tagihan kartu kredit, tagihan kredit kepemilikan rumah, tagihan surat berharga komersial, dan lain sebagainya.

Beberapa keuntungan membeli produk EBA yang bisa kamu dapatkan adalah memiliki risiko yang cenderung rendah, minimal investasi mulai dari Rp100.000, kupon dapat dibayarkan per tiga bulan, dan dapat menjadi salah satu alternatif investasi.

Salah satu contoh EBA yang dapat kamu beli adalah EBA SP Ritel yang ditawarkan oleh BIONS atau BNI Sekuritas.


Cara Membeli Reksadana

Setelah mengetahui jenis-jenis reksadana, apakah kamu sudah mulai tertarik untuk berinvestasi? Jika iya, simak tahapan mudah untuk melakukan pembelian reksadana berikut ini:

  1. Pilih platform pembelian sesuai kebutuhan baik online maupun offline.
  2. Jika belum mendaftar, kamu bisa mendaftar dahulu sebagai investor.
  3. Pilih reksadana yang ingin kamu beli. Umumnya, beberapa jenis reksadana yang ditawarkan secara ritel adalah pasar uang, pendapatan tetap, saham, reksadana campuran, indeks, dan syariah.
  4. Memilih reksadana dana sesuai dengan nominal yang kamu beli.
  5. Melakukan pembayaran untuk reksadana yang sudah kamu beli. Saat ini ada banyak sekali jenis pembayaran seperti transfer bank, deposit, virtual account, atau menggunakan dompet digital.
  6. Tunggu proses pembelian yang umumnya memakan waktu 2 – 5 hari tergantung waktu pembelian dan jenis reksadana yang kamu beli.

Nah, itu dia cara melakukan pembelian reksadana dengan mudah. Jika proses pembelian sudah kamu lakukan, kamu cukup menikmati hasil keuntungan dari investasi yang kamu lakukan.

Sebagai pengingat, sebelum melakukan pembelian pastikan kamu sudah melakukan riset dahulu dan yakin dengan produk yang kamu beli. Dalam berinvestasi, kinerja portofolio di masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa depan.


Pilih Reksadana Sesuai Tujuan Keuangan

Secara umum, jenis-jenis reksadana yang diperdagangkan bagi investor ritel di Indonesia adalah reksadana pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran. Tentu setiap jenis reksadana ini memiliki tipe tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda sesuai dengan profil investor.

Jika kamu memiliki tujuan keuangan di jangka pendek atau kamu adalah seorang pemula, ada baiknya kamu mencoba dahulu untuk berinvestasi di reksadana pasar uang.

Lebih lanjut, jika kamu memiliki profil risiko moderat hingga tinggi dan tidak mudah terdistraksi dengan pergerakan pasar, kamu akan cocok untuk berinvestasi di reksadana pasar pendapatan tetap atau saham. Jenis reksadana ini juga cocok jika kamu memiliki tujuan keuangan di atas tiga hingga lima tahun.

Nah, itu dia penjelasan mengenai reksadana, jenis-jenis reksadana, dan beberapa contohnya. Sudah siap untuk berinvestasi? Selamat mencoba.


Temukan berbagai tips manajemen bisnis dan keuangan yang bisa membantu dalam kembang bisnis usaha anda hanya di entrepreneurcamp.id.

Baca juga: