Pengertian Targeting yang Wajib Pebisnis Ketahui

57

Apa pengertian dari targeting yang perlu kamu ketahui sebagai seorang pebisnis?

Dalam memulai sebuah bisnis, seorang pengusaha perlu memikirkan banyak aspek dalam memasarkan produk atau jasa mereka.

Di antara beberapa aspek tersebut, targeting adalah salah satu tahapan terawal dan terpenting.

Lantas, apa pengertian targeting yang sebenarnya? Simak selengkapnya dalam artikel ini!

Pengertian Targeting dalam Pemasaran

Targeting merupakan sebuah kegiatan untuk memilih lingkup pasar yang perusahaan ingin tuju.

Data mengenai lingkup atau segmentasi pasar ini tidak hadir secara tiba-tiba, melainkan harus kamu peroleh lewat sebuah tahapan yang bernama segmentation.

Jadi, targeting ini bukan merupakan kegiatan yang berdiri sendiri ketika sebuah perusahaan ingin melakukan marketing.

Justru, ini merupakan proses kedua dalam sebuah serangkaian proses pemasaran yang bernama STP (Segmentation, Targeting, Positioning).

Fungsi Targeting

Setelah paham mengenai pengertian targeting, lalu apa sebenarnya fungsi dari melakukan targeting?

Dalam melakukan pemasaran, perusahaan harus melakukan upaya seefisien mungkin dalam mengembangkan bisnisnya.

Targeting adalah kegiatan yang dapat membantu terwujudnya hal tersebut.

Selain itu, targeting juga dapat memudahkan perusahaan agar mereka dapat menyesuaikan produk yang harus mereka pasarkan.

Beberapa fungsi lain dari targeting adalah sebagai berikut:

  • Mengelompokkan target pasar agar dapat menerapkan strategi marketing dengan akurat.
  • Membidik peluang pasar yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
  • Mengantisipasi persaingan dari berbagai lini target pasar.
  • Menentukan budget untuk strategi pemasaran.

Teknik STP (Segmentation, Targeting, Positioning)

Tidak lengkap rasanya jika membahas pengertian targeting jika tidak membahas teknik STP dengan lebih gamblang.

STP adalah sebuah model yang banyak perusahaan sering gunakan untuk mengembangkan pesan sekaligus strategi pemasaran. Seperti namanya, teknik ini terdiri dari tiga tahapan.

Berikut ulasannya:

1. Segmentation

Pada tahap segmentation, perusahaan atau tim pemasaran memiliki tugas untuk mengelompokkan, memilah-milah, dan mengklasifikasi berbagai jenis target yang memiliki potensi.

Biasanya, aktivitas segmentation ini pelaku usaha lakukan dalam sebuah kegiatan yang bernama riset pasar.

Dalam artian lain, riset pasar adalah sebuah survei yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat keadaan pasar secara nyata.

Aktivitas ini nantinya akan menghasilkan beberapa kelompok yang bisa terbagi dalam berbagai kriteria, khususnya demografi dan perilaku alias behavior dari konsumen.

Tujuan dari segmentation ini adalah agar perusahaan bisa mengidentifikasi segmen pasar yang ingin mereka tuju.

2. Targeting

Setelah melakukan segmentation, perusahaan harus melakukan targeting.

Karena kamu sudah tahu apa itu targeting lewat sub bab sebelumnya, maka hal selanjutnya yang perlu kamu ketahui adalah mengetahui targeting secara lebih detail.

Ketika segmen pasar atau target konsumen telah terpilih, pelaksanaan targeting dapat tercapai dengan merancang strategi yang rinci untuk meraih sebuah target pasar.

Kegiatan ini biasanya memiliki nama lain, yaitu analisis permintaan.

Lewat analisis permintaan, kamu atau perusahaan milikmu dapat mengetahui beberapa hal seperti pertumbuhan segmen, kondisi segmen secara struktural, dan keberadaan sebuah kompetitor atau lebih.

Namun, hal yang terpenting dari analisis permintaan adalah kesesuaian sasaran pasar kamu.

Ketika dapat mengetahui aspek ini, kamu akan bisa memutuskan strategi atau cara untuk dapat meraih target pasar tersebut.

Karena setiap konsumen tentu saja akan berbeda teknik pendekatannya, maka dari itu kamu juga harus menyesuaikan diri dari segi pemasaran maupun produk.

Dalam artian lain, di beberapa kesempatan tertentu targeting juga akan mencakup proses untuk merancang ulang sebuah produk atau model bisnis.

3. Positioning

Ketika segmentation dan targeting masih termasuk dalam ranah perencanaan, positioning adalah saat di mana perusahaan harus mengimplementasikan rencana mereka.

Berbeda dengan pengertian targeting, positioning adalah sebuah kegiatan yang memanfaatkan berbagai strategi komunikasi untuk meraih calon konsumen.

Calon konsumen yang dimaksud di sini tentu saja adalah target pasar yang sudah perusahaan tentukan pada tahapan targeting.

Pada tahap positioning, sebuah perusahaan harus memiliki branding yang kuat.

Karena, dengan memperkuat merek atau branding, sebuah perusahaan dapat lebih leluasa memengaruhi target pasar mereka untuk membeli atau memakai produk yang akan mereka tawarkan.

Hal tersebut dapat tercapai lewat beberapa strategi, khususnya digital marketing yang saat ini terlihat paling efektif.

Kesimpulannya, positioning merupakan usaha untuk lebih stand out daripada perusahaan kompetitor dengan produk serupa.

Contoh Implementasi Teknik STP

Setelah memahami pengertian targeting, kamu sudah bisa mencoba mengimplementasikan teknik targeting dalam pemasaran sebuah komoditas untuk dapat memahami konsep ini secara keseluruhan.

Maka dari itu, kamu bisa belajar contoh berikut ini:

1. Contoh segmentation

Katakanlah bahwa kamu tengah membuka sebuah usaha catering.

Pada tahap segmentation, kamu perlu tahu siapa saja yang ingin kamu sasar.

Riset pasar dalam kasus ini dapat berbentuk pengamatan tentang lingkungan di sekitarmu, seperti apakah daerahnya merupakan perkotaan, indekos, dan lain sebagainya.

Karena umumnya catering, mungkin tidak jauh-jauh dari orang yang sedang melaksanakan acara besar.

Atau di lain sisi, kamu ingin membuat jasa catering rutin untuk para pekerja rantau yang tidak memiliki banyak waktu luang.

Apa pun segmentasinya, pastikan kamu memilih mana yang cocok dan sesuai dengan jenis produk yang kamu tawarkan.

Dalam hal ini, berarti jenis makanan yang kamu buat cocok dengan lidah, selera, dan kebutuhan target pasar.

2. Contoh targeting

Sesuai dengan pengertian targeting, di mana kamu harus memilih lingkup pasar, pastikan kamu sudah menentukan karakteristik target pasar seperti apa yang kemungkinan besar akan melakukan pembelian.

Sebagai contoh, dari sekian banyak segmen pasar kamu memilih acara besar seperti nikahan, syukuran, ataupun acara lainnya.

Maka dari itu, hal pertama yang kamu pahami adalah menyesuaikan masakanmu dengan selera konsumen potensial.

Mislanya, kamu berada di pulau Jawa, maka pastikan kamu memiliki menu khasnya.

Lalu, karena cita rasa makanan luar sedang trending, maka kamu bisa menyediakan pilihan makanan seperti kebab, zuppa soup, dan sebagainya.

Apa pun itu, pastikan sesuai dengan selera konsumen di demografi yang kamu tuju, ya.

Dari segi promosi, kamu bisa menggunakan media sosial untuk membuat berbagai konten dan memperkenalkan produk catering dan lain sebagainya.

Tidak masalah jika ingin tampil nyeleneh, namun pastikan track record kamu selalu baik dalam menyajikan masakan.

3. Contoh positioning

Positioning adalah salah satu tahap yang memang tidak bisa dikatakan sulit, namun juga tidak bisa dikatakan mudah, karena selain membutuhkan ketekunan, positioning juga membutuhkan kepekaan agar kamu dapat mengenali calon konsumen.

Dalam melancarkan kampanye marketing, kamu harus memberi solusi terhadap masalah yang orang-orang alami dalam catering.

Harapannya, brand kamu mendapat tempat di hati para target pasar. Misalnya, kamu ingin menonjolkan berbagai menu spesial dan unik yang berbeda dari kompetitor.

Hal tersebut juga dapat kamu lakukan untuk memposisikan merek agar terlihat lebih unggul dari kompetitor.

Selain itu, mengandalkan relasi yang baik dengan event organizer adalah salah satu bentuk positioning yang baik untuk usaha catering.

Sudah Paham Tentang Pengertian Targeting?

Memahami pengertian targeting adalah salah satu tahapan penting agar kamu dapat menjangkau konsumen potensial.

Selain itu, dengan mengandalkan teknik ini kamu akan memiliki peluang lebih besar untuk dapat memaksimalkan pemasaran usaha dengan lebih baik.

Semoga bermanfaat!