Apa itu COD? Bagaimana sistem COD bekerja dan manfaatnya?

538
apa-itu-cod

Apa itu COD? – Pasti kamu pernah mendengar soal pemberitaan mengenai pembeli yang bersitegang dengan kurir saat menerima paket. Diketahui pembeli tersebut menggunakan sistem COD yang mengharuskan ia untuk membayar tunai paket yang dikirim oleh kurir tersebut. Namun, lantaran paket tidak sesuai terjadilah selisih paham yang menyebabkan konflik. Padahal, jika sudah cukup familiar dengan sistem COD ini sendiri hal itu bisa saja dicegah. Agar lebih jelas lagi, di bawah ini akan kami jelaskan mengenai apa itu COD dan juga bagaimana cara kerjanya. Simak bersama, yuk!


Apa Itu COD (Cash On Delivery)?

Apa itu COD? Pasti istilah ini sudah sering terdengar oleh kita. Terlebih dengan maraknya beberapa marketplace atau online shop yang memberlakukan sistem ini, tentu saja menjadi opsi untuk berbelanja. COD adalah kepanjangan dari Cash On Delivery, di mana para pembeli dapat bertransaksi secara tunai seperti saat membeli barang di toko untuk langsung menerimanya. COD yang mirip dengan cara belanja konvensional ini juga dapat menjadi opsi belanja online bagi para pengguna ecommerce yang masih belum piawai dalam bertransaksi digital.

Jadi, makna dari COD sendiri dapat diartikan sebagai layanan pembayaran yang dapat dilakukan di lokasi tertentu oleh pembeli dan penjual dalam pembelian barang atau bisa juga diartikan bayar di tempat. Di sini penjual bisa merupakan jasa pihak ketiga sebagai pengantar barang, yaitu kurir. Lokasi COD pun juga tidak harus titik tertentu, tetapi kini sudah bisa diantarkan langsung ke alamat kamu. Untuk itu, pastikan kamu menyediakan uang tunai saat memilih sistem transaksi COD untuk segera membayar pesananmu.

Baca juga: Fitur COD Tokopedia, Begini Cara Aktivasinya!


Keuntungan COD (Cash On Delivery)

Bagi banyak bisnis, COD langsung memfasilitasi pembayaran barang dan jasa dengan segera. Ini adalah keuntungan akuntansi yang signifikan karena dapat sangat mempersingkat hari piutang untuk bisnis.

COD biasanya memiliki jangka waktu pengiriman yang lebih pendek daripada faktur standar. Ini menguntungkan karena pelanggan diharuskan oleh perantara untuk membayar pengiriman. Dengan pengiriman COD, pelanggan memiliki waktu untuk mengumpulkan uang untuk melakukan pembayaran penuh. Namun, pengiriman COD meningkatkan risiko bahwa pelanggan tidak merencanakan pembayaran dengan tepat, dan pembelian harus dikembalikan. Pembelian yang dikembalikan tidak berkontribusi pada keuntungan dan mungkin memerlukan biaya pengiriman kembali, yang keduanya merugikan pedagang.

Bagi pedagang, menawarkan opsi pembayaran COD dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan baru yang belum mendapatkan pengakuan merek yang kuat. Umumnya, perusahaan mapan tidak mau menanggung risiko pengiriman COD, memilih rencana pembayaran kredit yang membebankan biaya bunga dan keterlambatan pembayaran.

Namun, dalam beberapa kasus, COD memiliki keunggulan dibandingkan kredit karena penjual menerima pembayaran penuh pada saat pengiriman. COD juga dapat membantu pedagang menghindari beberapa risiko penipuan identitas pembeli, penghentian pembayaran, atau sengketa kartu elektronik. Di beberapa negara, seperti India, transaksi cash-on-delivery mendorong perdagangan internet. Transaksi COD menarik bagi konsumen yang belum memiliki kredit atau sarana alternatif untuk membayar barang.

Baca juga: Fitur COD Shopee untuk Penjual, Bagaimana Aktivasinya?


Bagaimana Sistem COD Bekerja?

Jauh sebelum marketplace menjamur, sistem COD sudah digunakan untuk melakukan transaksi. Biasanya, penjual dan pembeli akan menentukan titik temu untuk bertransaksi di lokasi yang terjangkau oleh keduanya. Di sini pun pembeli bisa melihat kondisi barang terlebih dahulu agar semakin yakin pada saat membeli. Setelah sepakat, transaksi akan dilakukan saat itu juga dengan uang tunai.

Sedangkan, pada banyak marketplace di Indonesia yang memberlakukan sistem COD cara kerjanya bisa dibilang serupa. Hanya ada beberapa kebijakan saja yang menjadi pembeda. Di bawah ini adalah gambaran cara kerja sistem COD yang umum digunakan marketplace:

  1. Memilih barang secara online
  2. Memilih opsi transaksi pembelian dengan sistem COD
  3. Pembeli mengkonfirmasi dan melakukan jasa pemesanan kurir yang melayani jasa COD
  4. Pesanan di bawa ke gudang jasa pengiriman untuk disortir sesuai dengan daerah pembeli
  5. Kurir mengantarkan pesanan sesuai dengan daerah pembeli untuk melakukan COD
  6. Pembeli membayar secara tunai kepada kurir dan menerima pesanan

Perlu diketahui, pembeli tidak boleh membuka paket sebelum membayarkan kepada kurir. Contohnya pada Shopee, jika pembeli menolak untuk membayarkan paket COD-nya sebanyak 2 kali maka akan diblokir dalam sistem selama 60 hari.

Lalu, bagaimana jika barang tidak sesuai dan ingin melakukan retur? Pada marketplace seperti Tokopedia, retur bisa dilakukan ketika pembeli sudah melunasi paketnya kemudian mengajukan komplain untuk melakukan pengembalian dalam waktu 8×24 jam.

Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu COD. Pasti kamu sudah lebih familiar, kan? Dengan mengetahui prosesnya lebih jauh, maka konflik dengan kurir pun bisa dihindari. Jika kamu tertarik untuk memulai bisnis dan mencoba sistem COD dengan para konsumenmu, KoinWorks dapat menjadi solusi untuk akses permodalan usaha. Dengan KoinBisnis, kamu bisa menikmati pinjaman modal usaha online hingga Rp 2 miliar dengan proses cepat dan terintegrasi secara otomatis. Bunga cicilannya pun rendah, yaitu 0.75% – 1.67% per bulan. Kamu juga tidak perlu khawatir, karena KoinWorks telah berizin dan diawasi oleh OJK. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, wujudkan bisnis impianmu!


Temukan berbagai inspirasi tips memulai bisnis lainnya hanya di entrepreneurcamp.id.

Baca juga: