Apa saja perbedaan antara istilah marketing dan selling?
Berbisnis tidak hanya kegiatan menjual produk saja, kamu harus mengetahui berbagai istilah, seperti marketing dan selling untuk meningkatkan penjualan.
Lalu, apakah kamu juga sudah tahu perbedaan marketing dan selling? Jangan sampai kamu terkecoh, karena kedua hal ini ternyata sangat berbeda.
Dalam suatu perusahaan ada dua divisi berbeda yang saling bersinggungan, sebut saja divisi marketing dan divisi sales.
Secara garis besar keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni menjual produk dengan jumlah sesuai target.
Namun, keduanya tetap memiliki proses kerja yang berbeda. Apa saja? Simak di sini!
Daftar Isi
Pengertian Marketing dan Selling
Sebelum membahas langsung mengenai perbedaan marketing dan selling, alangkah baiknya jika kamu memahami pengertian keduanya terlebih dahulu.
Sehingga nantinya, kamu akan lebih mudah saat melakukan analisis terhadap keduanya. Berikut masing-masing penjelasannya:
1. Pengertian Marketing
Marketing merupakan serangkaian kegiatan dan proses untuk menciptakan, memberikan, serta berbagi penawaran terhadap konsumen, client, partner, dan pihak-pihak bersangkutan lainnya.
Singkatnya, marketing merupakan tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak individu maupun kelompok untuk memberikan sebuah penawaran.
2. Pengertian Selling
Selling berasal dari bahasa Inggris yang artinya ialah proses meyakinkan pelanggan agar mau mengeluarkan uang untuk membeli produk di suatu perusahaan.
Jadi, dalam proses selling ini juga ada beberapa pihak yang saling berhubungan demi mencapai tujuan.
Perbedaan Marketing dan Selling untuk Pebisnis
Setelah kamu mengetahui pengertiannya, apakah kamu sudah mulai menemukan perbedaan selling dan marketing?
Berikut adalah rangkuman perbedaannya untuk membantu proses pemahamanmu:
1. Proses
Perbedaan pertama terletak pada proses.
Proses ini mencakup kegiatan yang pihak perusahaan lakukan. Secara harfiah, marketing akan membicarakan tentang produk, mulai dari ciri khas, kelebihan, manfaat, harga, kapan penjualan produk, dan lain sebagainya.
Apakah selling juga sama? Tentu saja, jawabannya adalah tidak.
Selling tidak mengarah pada produk, melainkan lebih pada tujuan dan menjelaskan tujuan itu sendiri untuk melingkupi semua prosesnya.
Kemudian pada proses selling ini, pihak-pihak yang telah mendapat kepercayaan dari perusahaan akan melakukan kampanye dengan tujuan target pasar yang berbeda.
Tim selling harus mampu memiliki rencana yang baik dalam prosesnya. Tak hanya pada penjualan saja, namun juga struktur tim, target, dan juga pasar.
Kemudian, pada tahap akhir tim akan melakukan analisis secara menyeluruh terhadap target, serta rencana agar dapat mencapai tujuan.
2. Strategi
Tidak ada penjualan yang tidak menggunakan strategi.
Bahkan, sekali pun penjualan itu dalam skala kecil, perusahaan tetap membutuhkan yang namanya strategi.
Nah, perbedaan selling dan marketing juga akan terlihat jelas pada strategi yang akan mereka gunakan.
Khusus pada tim marketing, mereka akan berfokus pada jenis kampanye seperti apa yang akan dijalankan, serta siapa yang akan menjadi targetnya.
Tim marketing akan melakukan sejumlah strategi khusus seperti digital marketing, social media marketing, hingga SEO marketing.
Tujuan strategi adalah untuk menarik perhatian dan minat konsumen, sehingga produk perusahaan bisa terlihat di mata mereka dan mendapatkan kepercayaan.
Sedangkan tim selling tidak melakukan strategi dengan cara yang sama.
Mereka akan bekerja keras untuk fokus pada jenis produk, jenis industri, pasar, hingga strategi atau metode seperti apa yang akan mereka gunakan untuk menjual produk.
Ada beberapa strategi yang umumnya digunakan oleh tim selling, misalnya adalah SPIN Selling, Solution Selling, dan sebagainya.
Adan pun tujuan strategi yang tim selling lakukan ialah untuk membantu konsumen dalam mengetahui kebutuhan mereka melalui produk yang perusahaan jual.
3. Sumber daya
Perbedaan pemasaran dan selling ketiga berkaitan erat dengan sumber daya.
Umumnya, tim marketing dan selling akan sama-sama menggunakan sumber daya untuk membantu mencapai target mereka. Contoh sumber dayanya adalah media sosial dan juga CRM (Customer Relationship Management).
Keduanya tentu memiliki fungsi yang berbeda.
Media sosial sendiri akan tim marketing manfaatkan untuk menarik perhatian audiens. Sedangkan tim selling menggunakan media sosial sebagai salah satu strategi atau trik dalam berjualan.
Kemudian, ada CRM yang kedua tim gunakan untuk membangun hubungan baik dengan pelanggan.
Selain kedua alat tadi, tim marketing dan selling juga memanfaatkan beberapa alat lain. Contohnya adalah sebagai berikut:
Selling tools
- Peralatan untuk membuat faktur.
- Mengelola pesanan.
- Alat untuk mempersiapkan dokumen.
- Peralatan pengelola email.
- Alat untuk membuat jadwal dan rapat
Marketing tools
- Alat untuk mempersiapkan laporan data.
- CRO (Conversion Rate Optimization).
- Alat untuk mengelola proyek.
- SEO (Search Engine Optimization).
- Alat untuk membuat konten.
4. Target
Target merupakan salah satu aspek penting yang perlu kamu perhatikan dalam sebuah bisnis.
Selain itu, perbedaan marketing dan selling juga akan terlihat pada aspek satu ini. Tim marketing akan mendapatkan tugas untuk menargetkan promosi besar-besaran terhadap produk perusahaan.
Promosi ini juga menggunakan berbagai strategi, agar mampu memikat konsumen untuk membeli produk.
Target ini juga akan sesuai dengan tujuan marketing yang sesungguhnya, yakni memperluas pasar, mempertimbangkan seluruh faktor, dan mengarahkan konsumen untuk membeli produk perusahaan.
Tim marketing juga memiliki tanggung jawab untuk membuat harga, memahami pelanggan, mengetahui pasar, dan membuat rencana.
Sedangkan tim selling akan memiliki target untuk menggiring konsumen potensial ke arah pembelian produk.
Pasalnya, konsumen potensial ini memiliki persentase yang lebih besar untuk menjadi pelanggan tetap perusahaan.
Jadi, mau tidak mau tim selling harus bekerja keras untuk bisa mencari konsumen-konsumen yang potensial tersebut.
Secara sederhana, marketing harus menjangkau audience lewat sebuah promosi. Sedangkan selling harus mencapai target penjualan sebuah produk.
5. Waktu
Dari segi waktu, umumnya selling memiliki jangka waktu yang lebih singkat karena mereka memiliki target yang harus segera dipenuhi.
Misalnya saja dalam sebulan ini penjualan harus sampai di angka 1.000. Lalu, bulan berikutnya target tersebut bisa saja bertambah.
Sementara itu, tim marketing umumnya memiliki waktu yang lebih panjang.
Pasalnya, mereka harus bekerja keras untuk melakukan riset dan analisa untuk mengetahui kebutuhan pasar.
Bahkan untuk meningkatkan marketshare perusahaan, tim harus mampu memberikan edukasi terhadap pasar.
6. Tujuan
Perbedaan selling dan marketing terakhir terletak pada tujuan.
Secara garis besar, tim selling akan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan karena mereka harus memenuhi target.
Hal tersebut mengharuskan tim mengoyak berbagai strategi jitu untuk membuat orang tertarik dengan produk.
Sedangkan pada tim marketing memiliki tujuan utama untuk meningkatkan marketshare atau memperluas pasar melalui strategi promosi produk.
Jangkauan ini nantinya akan mempermudah tim selling untuk mendapatkan konsumen, agar memenuhi target yang telah perusahaan tetapkan.
Sudah Tahu Perbedaan Marketing & Selling?
Demikian penjelasan tentang perbedaan marketing dan selling.
Kesimpulannya, meskipun dua hal ini berbeda, mereka tetap saling berkaitan satu sama lain.
Karena itu, dengan memahami keduanya akan membantu kamu agar dapat membuat bisnis menjadi lebih berkembang dan terstruktur.
Semoga bermanfaat!