Ketika mendengar berita, membaca artikel, ataupun melakukan diskusi seputar ekonomi dan investasi, kamu akan sering menemukan suatu istilah penting yakni valuasi. Istilah ini memang terbilang sangat umum dan tidak asing. Namun apakah kamu sudah benar-benar tahu dan paham dengan makna dari apa itu valuasi?
Bagi kamu yang belum yakin mengenai pemahaman valuasi, kamu bisa meluangkan beberapa waktu untuk membaca ulasan artikel pada laman ini.
Artikel ini akan menjadi pemuas rasa penasaran kamu dan menjelaskan tentang pengertian, manfaat, faktor-faktor yang mempengaruhinya, beserta cara menghitungnya.
Daftar Isi
Apa Itu Valuasi?
Valuasi adalah nilai ekonomi dari keseluruhan bisnis atau unit perusahaan. Penentuan nilai, mereka lakukan berdasarkan beberapa faktor pertimbangan yang berkaitan dengan skor perusahaan tersebut secara ekonomi.
Peran Valuasi Terhadap Nilai Ekonomi
Bisnis yang mempunyai nilai ekonomi yang besar akan dianggap jauh lebih sukses daripada perusahaan lain dengan nilai yang lebih rendah. Bisa dibilang, aspek ini sangat sering menjadi standar kesuksesan dari suatu bisnis.
Akhir-akhir ini, nilai ekonomi seperti ini sangat sering masyarakat kaitkan pada penilaian bisnis startup atau perusahaan rintisan. Meski begitu, aspek ini juga tetap berlaku pada perusahaan konvensional lainnya yang sudah beroperasi sejak waktu lama.
Perusahaan yang punya nilai ekonomi tertentu biasanya memiliki kapasitas di dalam suatu industri dan sudah mampu mempengaruhi jumlah pendanaan dari para investor. Semakin besar nilai valuasinya, menandakan semakin baiknya performa ekonomi pada perusahaan tersebut.
Maka dari itu, saat seseorang akan melakukan kegiatan investasi di suatu perusahaan, hal pertama yang akan mereka nilai adalah berapa valuasi yang perusahaan tersebut miliki.
Jika kamu mengandalkan besaran nilai ekonomi suatu bisnis sebelum melakukan investasi. Kamu setidaknya juga perlu paham bahwa nilai ini tidak selalu berada dalam kondisi yang terus menerus stabil.
Maksudnya, nilai ekonomi setiap bisnis bisa mengalami kenaikan atau penurunan sepanjang waktu tergantung keadaan ekonomi perusahaan pada setiap periode tertentu.
Kenaikan dan penurunan ini sangat berhubungan erat dengan upaya perusahaan dalam menciptakan suatu inovasi dan strategi bisnis yang fit dengan kebutuhan pasar.
Semakin sering perusahaan tersebut berinovasi dengan menghadirkan layanan yang dapat menyelesaikan masalah masyarakat, semakin besar pula nilai valuasi yang akan mereka miliki di masa depan nanti.
Itu sebabnya, perlu adanya suatu pengecekan atau perhitungan mengenai nilai jual perusahaan tersebut secara berkala. Jika sudah, perusahaan tersebut akan mengumumkan kepada khalayak publik dalam bentuk angka keuangan baik dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing (USD misalnya).
Valuasi adalah proses analisis atau perhitungan untuk menetapkan nilai terkini maupun proyeksi nilai dari perusahaan. Proses perhitungan atau analisis ini biasanya perusahaan lakukan untuk mengetahui nilai jual bisnis tersebut dan ingin menjual sebagian atau semua bagian dari operasional usaha tersebut.
Tidak hanya itu, perhitungan nilai ekonomi perusahaan juga berguna untuk melakukan rencana merger maupun akuisisi terhadap entitas perusahaan lain.
Selanjutnya, aspek-aspek yang akan dinilai juga beragam. Mencakup sistem manajemen perusahaan, performa ekonomi, struktur modal, prospek pendapatan di masa depan, nilai aset bagi pasar, jumlah keseluruhan aset, dan lain sebagainya.
Manfaat Perhitungan Valuasi
Sebenarnya, apa sih tujuan dan manfaat valuasi ini? Daripada bingung, langsung saja simak penjelasan berikut ini:
1. Pelaporan Pajak Bisnis
Manfaat valuasi yang pertama adalah berhubungan dengan urusan pelaporan pajak. Sebagai badan usaha, setiap perusahaan pasti memiliki kewajiban membayar pajak yang mana besarannya bisa beragam tergantung nilai ekonomi bisnisnya.
Apalagi hal-hal yang berhubungan dengan pajak sangat berkaitan dengan aspek ekonomi setiap perusahaan, yaitu nilai penjualan, pembelian saham, pemberian saham, dan sebagainya.
2. Mendapatkan Akses Investasi Bisnis
Tak bisa kita pungkiri bahwa salah satu kunci berkembangnya suatu bisnis adalah adanya dukungan dana yang memadai. Jika perusahaan tersebut ingin melakukan upaya pengembangan dan membutuhkan sokongan dana dari pihak investor, manfaat valuasi inilah yang akan menjadi pintu akses untuk meraih tujuan tersebut.
Itu sebabnya, perusahaan perlu menunjukkan nilai atau laporan valuasi secara jelas dan menyeluruh kepada pihak investor. Sehingga, pihak investor bisa punya gambaran apakah kucuran dana darinya layak untuk diinvestasikan pada perusahaan tersebut
Semakin bagus nilai perusahaan tersebut, pihak investor tidak akan keberatan untuk menginvestasikan beberapa bagian dari kekayaannya untuk mendukung upaya pengembangan pada suatu badan usaha.
3. Membantu Penetapan Keputusan Bisnis
Manfaat valuasi berikutnya adalah sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Di dalam urusan pembuatan keputusan, pihak perusahaan tak bisa asal memutuskan tanpa melalui proses pemikiran dan pertimbangan yang matang.
Dari banyaknya hal yang perlu mereka pikirkan, aspek nilai ekonomi punya peran signifikan yang akan mempengaruhi keberlangsungan bisnis kedepannya.
Jika nilai perusahaan tersebut sudah terhitung besar, mereka boleh melakukan upaya pengembangan besar-besaran sesuai kondisi ekonomi bisnisnya. Sebaliknya, jika nilainya masih rendah, mereka perlu lebih berhati-hati dalam membuat keputusan bisnis untuk menghindari risiko kebangkrutan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Valuasi
Valuasi adalah nilai ekonomi dari suatu perusahaan atau unit bisnis yang berpeluang untuk mengalami perkembangan pesat di masa depan. Mudahnya, nilai ekonomi ini merupakan harga jual perusahaan secara keseluruhan. Besaran nilai tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu, seperti berikut ini:
1. Kebutuhan Pendanaan Bisnis
Faktor yang mempengaruhi nilai jual perusahaan yang pertama adalah kebutuhan pendanaan. Tingkat kebutuhan dana dari suatu perusahaan ternyata punya pengaruh khusus dalam menentukan tingkatan valuasinya.
Pada perusahaan yang sudah stabil atau berkondisi baik, biasanya tidak memerlukan bantuan dana tambahan dari investor baru. Jenis perusahaan seperti ini biasanya memiliki nilai jual lebih tinggi dan lebih ‘menarik’ di mata para investor.
Beda cerita dengan jenis perusahaan baru atau yang masih berada dalam kondisi yang kurang baik. Mereka cenderung memerlukan banyak dukungan keuangan demi membesarkan atau mempertahankan kelangsungan bisnis agar tetap beroperasi dengan baik.
2. Kualitas Manajemen
Manfaat valuasi, yakni untuk membuka akses masuk investasi para investor. Pada dasarnya, investor hanya mau menginvestasikan sejumlah dananya untuk perusahaan yang memiliki kualitas sistem manajemen yang baik dan cenderung stabil.
Sebab, kualitas orang-orang yang menjalankan bisnis akan sangat mempengaruhi performa perusahaan yang pada akhirnya juga akan berdampak pada nilai jual badan usaha tersebut.
Adapun beberapa aspek yang mempengaruhi kualitas manajemen perusahaan, yakni siapa yang memimpin, kualitas kepemimpinan, struktur organisasi perusahaan, dan sebagainya.
3. Aset
Faktor yang satu ini tampaknya menduduki peran terpenting dalam menentukan nilai jual suatu perusahaan. Bagaimana tidak, aset inilah yang akan mempengaruhi operasional perusahaan hampir secara keseluruhan.
Beberapa dari aset tersebut meliputi gedung, jumlah pengguna, mitra, utang, sumber daya, dan lain-lain. Faktor aset ini tidak hanya dinilai berdasarkan ukuran atau jumlahnya saja, melainkan dilihat juga dari segi kualitas serta potensi pengembangannya di masa depan.
Jika aset milik perusahaan tersebut berjumlah besar, berkualitas, dan memiliki prospek cerah di masa depan, sudah pasti nilai valuasinya jauh lebih tinggi. Kalau sudah begini, para investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Cara Menghitung Valuasi Perusahaan
Demi mengetahui besarnya nilai jual suatu perusahaan, pihak yang bersangkutan perlu melakukan proses perhitungan dengan cara yang tepat. Berikut ini beberapa metode atau cara menghitung valuasi yang bisa kamu praktikkan:
1. Metode Discounted Cash Flow
Cara melakukan perhitungan Discounted Cash Flow atau DCF, yakni dengan menghitung nilai pasar perusahaan saat ini dan menyesuaikannya dengan proyeksi arus kas bisnis di masa depan. Metode DCF ini konsepnya hampir sama seperti penggandaan pendapatan atau earnings multiplier.
Faktor pembeda antara metode DCF dengan penggandaan pendapatan terletak pada pertimbangan inflasi yang mungkin bisa terjadi. Metode DCF mempertimbangkan kemungkinan inflasi untuk menghitung nilai perusahaan saat ini, sedangkan earnings multiplier tidak mempertimbangkan aspek tersebut.
2. Mengalikan Jumlah Pendapatan
Cara menghitung valuasi ini menggunakan metode penjumlahan dengan jalan mengalikan nilai pendapatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan nilai ekonomi per jenis industri.
Misalnya, perusahaan teknologi punya pendapatan sebesar Rp 100 juta dengan industry multiplier-nya 3. Itu berarti badan usaha tersebut mempunyai valuasi sebesar Rp 300 juta (Rp 100 juta×3).
3. Perbandingan Pasar
Cara perhitungan nilai perusahaan selanjutnya adalah dengan melakukan komparasi atau perbandingan pasar. Metode perhitungan ini dapat kamu lakukan dengan cara membandingkan bisnis milik sendiri dengan perusahaan bisnis serupa yang nilai valuasinya sudah mereka ketahui.
Kelihatannya memang cukup sederhana. Namun, pihak perusahaan perlu memilih perusahaan pembanding yang tepat dan sekiranya pantas untuk saling bersanding secara apple to apple.
4. Book Value
Cara menghitung valuasi dengan metode book value atau nilai buku dapat kamu peroleh dengan mengurangkan total liabilitas perusahaan dari keseluruhan jumlah asetnya. Nilai ini biasa tercantum dalam laporan neraca keuangan dan menunjukan nilai ekuitas dari pemegang saham perusahaan.
5. Nilai Likuidasi
Jika mendengar kata likuidasi, kamu pasti akan memikirkan tentang pembagian harta perusahaan kepada pemegang saham atau pembayaran kewajiban keuangan kepada para kreditor.
Hal ini sama halnya dengan maksud dari cara menghitung valuasi metode nilai likuidasi yang maknanya juga tak jauh berbeda dengan inti penjelasan tadi.
Caranya adalah dengan menghitung jumlah kas bersih perusahaan yang akan diterima pelaku bisnis apabila semua asetnya sudah dilikuidasi dan semua kewajiban perusahaan tersebut sudah lunas sepenuhnya.
Sudahkah Kamu Memahami Tentang Valuasi?
Valuasi adalah nilai jual perusahaan dan sekaligus sebagai proses perhitungan untuk menetapkan nilai terkini maupun proyeksi nilai dari suatu badan usaha. Cara menghitung valuasi terdiri dari metode DCF, nilai likuidasi, pengalian pendapatan, book value, komparasi, dan masih banyak lagi.
Lalu, apa sih manfaat dari perhitungan nilai jual perusahaan tersebut? Manfaat valuasi yang paling kentara adalah untuk menggaet para investor agar mau menginvestasikan hartanya untuk keperluan pengembangan bisnis.
Setelah membaca ulasan di atas, apakah kamu sudah lebih paham mengenai apa itu valuasi? Jika masih belum paham, kamu mungkin bisa membacanya sekali lagi secara perlahan. Agar kamu bisa memahaminya dengan baik, tanpa kesalahpahaman.
Apabila sudah paham, kamu bisa langsung mempraktikkan cara perhitungan valuasi demi mengetahui nilai jual dari perusahaan yang kamu miliki saat ini. Semoga bermanfaat.
Temukan inspirasi tentang manajemen bisnis dan keuangan hanya di entrepreneurcamp.id
Baca juga: