Model Bisnis: Pengertian, Manfaat dan Jenis-Jenisnya

2971
bisnis-model-adalah

Sebelum kamu mulai berencana untuk membangun sebuah usaha, kamu harus mengetahui terlebih dahulu mengenai bisnis model. Model bisnis adalah komponen yang sangat penting dalam proses pembangunan sebuah usaha baru.

Apa itu Model Bisnis?

Secara sederhana, model bisnis adalah suatu cara yang bisa kamu lakukan untuk menggambarkan bisnis yang kamu inginkan. Dengan adanya model ini, kamu bisa menentukan produk apa yang ingin kamu kembangkan, siapa target pasarnya hingga banyaknya anggaran yang kamu butuhkan.

Namun, kamu juga perlu mengetahui permasalahan apa saja yang ada di sekitar target pasarmu, sehingga kamu bisa membuat model yang lebih sesuai dengan keadaan konsumenmu dan bisnismu bisa bersaing dengan kompetitor.


Manfaat  Model Bisnis

Sebelumnya, sudah sempat disinggung terkait bisnis model yang merupakan komponen yang sangat penting dalam pembangunan usaha baru. Dengan begitu, tentu saja model usaha ini memiliki segudang manfaat bagi pasti pebisnis dalam merintis bisnisnya.

Model bisnis dapat mempermudah kamu untuk mendapatkan profit yang stabil selama bisnismu berjalan. Selain itu, model ini juga bisa membantumu untuk mengembangkan bisnismu kedepannya.

Masih ada sederet manfaat lainnya yang bisa kamu ketahui. Berikut beberapa manfaat bisnis model :

1. Menentukan Produk

Dengan kamu membuat sebuah model usaha dalam perancanganmu, kamu bisa menentukan produk seperti apa yang ingin kamu pasarkan kepada konsumen. Kamu bisa melakukan sedikit observasi untuk mendapatkan beberapa informasi penting untuk mematangkan produkmu.

2. Menentukan Target Pasar

Menentukan target pasar merupakan hal yang sangat penting dalam membangun sebuah bisnis. Hal tersebut ada supaya kamu tidak dalam dalam memasarkan produk.

3. Menentukan Nilai Jual Agar Bisa Bersaing

Pasar model juga bisa membantumu untuk menentukan nilai jual dari produk yang akan kamu jual. Harga merupakan hal yang tak kalah penting karena kamu tidak boleh salah dalam menentukan harga. 

Jika harga produkmu terlalu murah kamu akan rugi, sebaliknya, jika harganya terlalu mahal kamu tidak akan bisa bersaing dengan kompetitor.

4. Mengetahui Kompetitor

Model bisnis adalah sebuah perencanaan, oleh karena itu, kamu juga perlu memperhatikan terkait kompetitor. Mengetahui kompetitor sangat kamu perlukan untuk membandingkan bisnismu dengan bisnis kompetitor. Dengan begitu kamu bisa lebih pandai lagi dalam menentukan langkah berikutnya.


Jenis-jenis Model Bisnis

Ada banyak sekali jenis model usaha yang bisa kamu terapkan pada bisnismu. Untuk mempermudah dalam pemilihan model, jenis model ini akan dikelompokkan lagi menjadi kelompok-kelompok utama.

1. Model Bisnis Berdasarkan Produksinya

Berikut adalah beberapa jenis model berdasarkan produksinya.

  • Manufaktur

Model usaha manufaktur berarti kamu membuat produkmu sendiri menggunakan mesin produksi sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Proses pemasaran produk dari bisnis manufaktur ini bisa kamu pasarkan langsung ke konsumen atau bisa juga melalui perantara pihak ketiga atau distributor.

  • Distributor

Distributor adalah seorang yang mendistribusikan produk kepada retailer. Seorang distributor tentu saja tidak memproduksi barang dagangnya sendiri melainkan mengambil produk melalui perusahaan manufaktur atau supplier.

  • Retailer

Retailer memiliki kedudukan di bawah distributor di atas konsumen. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa retailer merupakan perantara antara distributor dengan konsumen.

Retailer bisa kamu terapkan baik dengan skala kecil, menengah hingga skala besar. Mulai dari toko-toko kecil hingga retail besar seperti minimarket. Retail ini juga bisa menjangkau berbagai macam konsumen, baik konsumen umum maupun konsumen khusus.

Jika kamu berminat untuk membuka usaha retail, pastikan untuk selalu memeriksa ketersediaan barang di gudang. Jangan sampai kamu kehabisan stok karena akan mengganggu aktifitas dari bisnismu.

  • Franchise

Franchise atau waralaba memiliki konsep jika kamu ingin memulai usaha, kamu tidak perlu memulainya dari awal. Kamu hanya perlu menggunakan model usaha dari suatu brand yang sudah ada.

Hal tersebut tentu tidak gratis, kamu perlu membayar kepada brand tersebut sebagai bentuk kerjasama. Biasanya kamu juga akan mendapatkan beberapa perlengkapan untuk memulai bisnis franchise tersebut.

Model usaha franchise ini terbilang cukup mudah bagi pebisnis pemula karena seluruh komponen usahanya sudah tersedia. Kamu hanya perlu cermat dalam memilih brand mana yang dapat menguntungkan.

2. Model Bisnis Berdasarkan Fisiknya

Model usaha juga dapat dikelompokkan berdasarkan fisiknya. Berikut contoh model bisnis berdasarkan fisiknya.

  • E-Commerce

E-commerce atau electronic commerce adalah sebuah model usaha yang memungkinkan penjual dan pembeli melakukan transaksi secara online atau tanpa perlu bertemu terlebih dahulu.

model usaha ini merupakan salah satu wujud dari kemajuan teknologi karena usaha jenis ini menggunakan internet dan berbagai teknologi lainnya. Salah satu cara penjualan dengan e-commerce adalah menggunakan website.

Kamu bisa membuat website untuk usahamu kemudian kamu memasang semua produk yang kamu jual di website tersebut agar konsumen bisa melihatnya kemudian memesannya melalui online.

Saat ini, bisnis dengan model e-commerce dapat dikatakan sedang naik dan dan menjanjikan untuk kedepannya. Hal tersebut terjadi karena kebanyakan masyarakat tidak memiliki waktu yang banyak untuk berbelanja di toko fisik sehingga mereka lebih memilih untuk berbelanja secara online.

  • Dropship

Bisnis model jenis ini juga masuk ke dalam kategori bisnis online. Jika kamu melakukan bisnis dropship, kamu tidak perlu toko ataupun gudang karena kamu hanya bertugas untuk menjual produk milik orang lain kepada konsumen melalui toko online milikmu.

Dengan begitu, kamu tidak perlu melakukan pengadaan terhadap produk yang kamu jual. Kamu hanya perlu memesankan produk yang konsumen beli ke toko lain. Keuntungan yang kamu dapatkan berdasarkan dari selisih harga yang kamu bayarkan kepada supplier dengan harga jual produk tersebut.

  • Marketplace

Sesuai dengan namanya, marketplace adalah sebuah tempat di mana penjual dan pembeli bertemu secara online. Marketplace ini dapat berupa website atau aplikasi. Salah satu perusahaan jenis ini adalah tokopedia.

Di dalam marketplace biasanya akan ada banyak sekali penjual yang menawarkan berbagai macam produk. Pembeli dapat bebas memilih produk mana yang akan ia beli. Kemudian nantinya marketplace tersebut akan mendapatkan komisi di setiap transaksi yang berjalan.

3. Model Bisnis Berdasarkan Sumber Revenue

Model jenis ini membedakan dari cara mendapatkan keuntungan atau laba. Berikut adalah beberapa modelnya.

  • Freemium

Freemium adalah bisnis yang menawarkan jasa gratis sekaligus premium dalam produknya. Model ini bisa kamu temukan di bisnis online. Contohnya adalah penyimpanan cloud.

Pada penyimpanan cloud, kamu bisa menggunakannya secara gratis. Namun, jika kamu ingin mendapatkan lebih banyak space, kamu perlu mengupgradenya menjadi premium dan berbayar.

  • Subscription

Jika jenis sebelumnya mendapatkan keuntungan dengan akses premium yang berbayar, model bisnis jenis ini mendapat keuntungan dari biaya berlangganan konsumen. Biasanya konsumen bisa melakukan langganan suatu layanan secara bulanan maupun tahunan. Contohnya adalah netflix.

4. Model Bisnis Berdasarkan Strategi Harga

Kelompok jenis ini memperoleh keuntungan dengan cara mengatur strategi harga. Berikut beberapa modelnya.

  • Razor Blade

Razor blade menggunakan strategi dengan cara menjual produk utama dengan harga yang relatif murah. Namun, produk pendukungnya memiliki harga yang lebih mahal sehingga dapat menghasilkan laba.

Pastikan produk utama dan produk pendukung saling berkaitan sehingga konsumen membeli produk pendukung hanya di toko milikmu,

  • Reverse Razor Blade

Reverse razor blade adalah kebalikan dari jenis sebelumnya. Model jenis ini memberikan harga produk utama dengan harga tinggi, namun konsumen akan mendapatkan keuntungan melalui produk pendukungnya.

5. Model Bisnis Berdasarkan Interaksi dengan Konsumen

Berikut ini adalah beberapa jenis model usaha berdasarkan interaksinya dengan konsumen.

  • High Touch

Jenis bisnis model ini tentu saja memerlukan banyak interaksi dengan konsumen dalam melakukan transaksi. Dengan begitu, kamu memerlukan sumber daya manusia yang banyak jika ingin memulai usaha dengan model ini. Peranan sumber daya manusia pada bisnis ini cukup berpengaruh.

  • Low Touch

Kebalikan dari high touch, low touch tidak terlalu memerlukan sumber daya manusia yang banyak dalam mengembangkan bisnisnya. Karena bisnis jenis ini tidak membutuhkan banyak interaksi dengan konsumen.

Bisnis ini dilakukan dengan pendekatan digital yaitu dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Bisnis jenis ini banyak kamu temukan di bisnis berbasis online.

6. Model Bisnis Berdasarkan Strategi Produk

Pengelompokan model bisnis ini berdasarkan strategi produknya. Berikut beberapa jenisnya.

  • Peer-to-Peer

Bisnis model ini dilakukan dengan sebuah kemitraan. Kemitraan tersebut menggunakan suatu platform yang dapat mempertemukan antara supplier dan demand. Dengan kata lain, produk yang konsumen inginkan dipenuhi oleh pihak lain melalui orang ketiga.

  • Social Entrepreneurship

Social entrepreneurship atau one-for-one adalah suatu bisnis yang nantinya akan menyumbangkan sebuah produk ke orang yang membutuhkan pada setiap penjualan produk.

Model bisnis ini menggabungkan pendekatan profit dan non profit sekaligus. Pemilik bisnis ini tentu akan mendapatkan laba sekaligus meningkatkan kesadaran sosial masyarakat tentang pentingnya berbagi.

7. Model Bisnis Berdasarkan Kemitraannya

Kelompok yang terakhir adalah model bisnis berdasarkan kemitraannya. Berikut contoh model bisnisnya.

  • Business to Business

Sesuai dengan namanya, model bisnis ini menjalin kemitraan dengan pebisnis lainnya. Jadi, transaksi pembelian dilakukan antar pebisnis. Contohnya antara manufaktur dengan distributor, dan distributor dengan retail.

  • Business to Consumer

Business to consumer berarti pebisnis menjual produknya kepada pemakai terakhir atau konsumen. Contoh mudahnya adalah jika kamu membeli beras di warung.

  • Consumer to Business

Kebalikan dari jenis sebelumnya, model ini memungkinkan konsumen menjual produknya kepada pebisnis. Salah satu contohnya adalah penjualan produk digital yaitu situs yang menjual foto.

Pemilik foto dapat mengunggah karyanya di suatu situs, jika ada suatu perusahaan yang ingin menggunakan foto tersebut maka perusahaan tersebut harus membayar kepada pemilik karya tersebut.

  • Consumer to Consumer

Model bisnis ini berarti memungkinkan terjadinya transaksi antar individu. Biasanya kedua belah pihak bertemu di suatu platform seperti facebook. Kemudian mereka bisa melakukan transaksi langsung tanpa melibatkan pihak ketiga.


Siap Menerapkan Model Bisnis Dalam Usahamu?

Perlu kamu ingat sekali lagi bahwa model bisnis adalah hal yang cukup penting sehingga kamu perlu mempertimbangkannya secara matang agar tidak salah dalam memilih model bisnis yang ingin kamu kembangkan.

Kamu bisa memilih jenis model bisnis di atas yang sesuai dengan rencana bisnis yang ingin kamu kembangkan agar bisnismu dapat berkembang dengan pesat. Selamat mencoba!


Temukan berbagai inspirasi tips  memulai bisnis lainnya hanya di entrepreneurcamp.id.

Baca juga: